Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma mengirimkan tim ke daerah-daerah untuk memperbaiki data penerima bantuan sosial (bansos). Pasalnya, kata dia, ada beberapa daerah yang belum memadankan data penerima bansos dengan data kependudukan.
"Ada kurang lebih yang kita harus jemput perbaikan datanya. Jadi, kami menurunkan staf kerjasama dengan daerah kami menurunkan staff untuk mempercepat di 514 kabupaten kota," ujar Risma dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (17/3/2021).
Dalam hal ini, Kemensos bekerjasama dengan Dirjen Pendudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri sehingga bansos yang disalurkan betul-betul tepat sasaran. Nantinya, tim tersebut juga akan pendata penduduk yang berada di daerah-daerah terpencil di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Advertisement
"Kita harus melakukan ini karena kita harus data yang kita keluarkan harus benar-benar betul," ucapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tetapkan Target Penerima Manfaat
Risma mengatakan pihaknya telah menetapkan target sasaran penerima manfaat dari masing-masing bansos. Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) targetnya 18,8 juta keluarga penerima manfaat.
Sementara itu, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) masing-masing 10 juta penerima manfaat. Namun, jumlah ini menyusut karena Kemensos melakukan perbaikan dan evaluasi data.
"Bebeberapa bulan kemarin kami melakukan perbaikan dan evaluasi data dengan daerah dan kami lakukan evaluasi juga dengan bank penyalur maupun PT Pos," jelas Risma.
Dengan begitu, sasaran BNPT menjadi 13.228.513 penerima manfaat. Kemudian, PKH sebanyam 8.907.446 penerima manfaat dan BST menjadi 8.428.327 keluarga penerima manfaat.
"Harapan kami untuk bulan Maret ini kami bisa realisasikan di minggu ke-4 di bulan Maret," kata Risma.
Advertisement