Berbagi saat Pandemi Covid-19 Bantu Masyarakat, PKS Bagikan 2 Juta Paket Ramadhan

Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Al-Jufri menggelar acara Buka Puasa Bersama masyarakat sekaligus Aksi Solidaritas Sosial PKS bagi masyarakat kurang mampu pada Rabu (27/4/2022) di Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2022, 19:14 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2022, 22:48 WIB
Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufri bersama Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini.
Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufri bersama Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufri menggelar acara Buka Puasa Bersama masyarakat sekaligus Aksi Solidaritas Sosial PKS bagi masyarakat kurang mampu pada Rabu (27/4/2022) di Jakarta. 

Menurut Salim, acara tersebut serentak dilakukan oleh struktur PKS di seluruh Indonesia selama bulan Ramadhan, yakni dalam rangka pelaksanaan Gerakan Nasional (Gernas) Berbagi 2 Juta Paket Ramadhan.

"Program Gernas Berbagi 2 Juta Paket Ramadhan yang digagas oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam membantu masyarakat mempersiapkan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," ujar Salim melalui keterangan tertulis, Rabu (27/4/2022).

"Ini merupakan komitmen, ikhtiar, dan kolaborasi PKS sebagai bagian dari komponen masyarakat untuk hadir menyelesaikan permasalahan di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok dan beban rakyat. Inilah upaya PKS untuk mewujudkan solidaritas sosial Nasional bangsa Indonesia," sambung dia.

Kemudian, Salim memaparkan kondisi penyebaran Covid-19 yang sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir hingga membuat meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran. 

"Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia per September 2021 mencapai 26,50 juta orang atau 9,71 persen. Adapun jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2021 adalah sebesar 9,10 juta penduduk atau sebesar 6,49 persen," ucap dia.

Menteri Sosial 2009-2014 ini menambahkan, terjadinya kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, bahan bakar minyak (BBM), dan kenaikan tarif PPN menjadi 11 persen per 1 April 2022, telah menyebabkan tekanan terhadap daya beli masyarakat makin tinggi.

"Sejalan dengan kondisi itu, hasil survei Litbang Kompas terkini menunjukkan sebanyak 66,3 persen menganggap bahwa Pemerintah tidak mampu mengendalikan kenaikan harga bahan pokok di bulan puasa. Jajak pendapat yang digelar Litbang Kompas tersebut juga menunjukkan bahwa, mayoritas responden mengalami kesulitan membeli kebutuhan pokok pada awal April 2022 lalu. Dimana tujuh dari sepuluh responden mengaku kesulitan menjangkau bahan kebutuhan pokok," terang Salim.

 

Imbas Kelangkaan Minyak Goreng

PKS
Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufri.

Menurut Salim, hal tersebut tidak bisa dilepaskan pada awal April 2022, minyak goreng yang menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat mengalami kelangkaan yang dibarengi naiknya harga cukup signifikan. 

"Kita menggambarkan kondisi masyarakat saat ini, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, dua tahun berjuang untuk bisa bertahan dari ancaman PHK, pengurangan penghasilan, tutupnya usaha yang dijalankan, akibat dampak pandemi. Saat ini masyarakat dihadapkan kepada kondisi mulai meningkatnya harga-harga bahan kebutuhan pokok yang dimulai dengan kenaikan harga minyak goreng semenjak bulan September 2021," papar Salim.

Salim menilai, pada tataran kebijakan, terdapat minimnya kesadaran akan krisis (sense of crisis) dan kesadaran akan kesigapan bertindak (sense of urgency). Sehingga seolah-olah Pemimpin tidak hadir menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat. 

"Memasuki pekan ketiga bulan suci Ramadhan 1443 H, belum ada langkah-langkah yang fundamental dilakukan oleh Pemerintah untuk mengamankan harga bahan kebutuhan pokok, bahkan sebaliknya Pemerintah justru mengeluarkan kebijakan menaikkan beberapa harga bahan penting lainnya, seperti: Pertamax, Tarif Tol, Gas Elpiji non subsidi dan rencana kenaikan Pertalite, Gas Elpiji 3 Kg, tarif listrik," terang Salim.

Akibatnya, lanjut dia, sebagian besar harga barang kebutuhan pokok bergerak naik mulai saat awal Ramadhan hingga saat ini. Pihaknya mengkhawatirkan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok akan terus terjadi hingga menjelang hari raya Idul Fitri.

 

Bagikan 2 Juta Paket Ramadhan

Berbagi Buka Puasa
Berbagi Buka Puasa dari PKS saat Ramadhan.

Oleh karena itu, menurut Salim, PKS hadir dengan inisiatif Gernas Berbagi 2 Juta Paket Ramadhan. Dengan program ini, pihaknya berharap masyarakat teringankan bebannya dan tidak pusing memikirkan harga-harga bahan kebutuhan pokok yang terus meningkat. 

"Kita pastikan masyarakat bisa tenang dan khusuk dalam menjalankan ibadah puasa di akhir bulan suci Ramadhan dan merayakan hari raya Idul-Fitri dalam kondisi penuh suka cita dan kegembiraan," ucap dia.

Sementara itu, kepada warga masyarakat yang mudik lebaran, Salim mengucapkan selamat mudik dan hati-hati di jalan. Ia juga menitipkan salam hormat dan salam cinta dari keluarga besar PKS untuk keluarga di kampung halaman. 

"Kalau saudara-saudara lelah di perjalanan, jangan lupa istirahat. Silakan mampir di Posko Mudik PKS. Insya Allah besok saya akan meresmikan dan melepas relawan layanan Posko Mudik PKS. Silakan nikmati pelayanan kami. Insya Allah kami akan memberikan pelayanan terbaik untuk para pemudik," paparnya.

"Semoga Allah SWT menerima amal ramadhan kita dan memasuki idhul fitri dengan suka cita. Dan semoga Allah memberkahi bangsa kita, serta meringankan beban saudara-saudara kita terutama yang kesusahan dan kesulitan ekonomi. Bangsa Indonesia terus bangkit, tumbuh, dan berkembang dengan semangat gotong royong dan solidaritas sosial nasional," tutup Salim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya