SMRC: 53 Persen Warga Pakai Masker di Luar Rumah Saat Pandemi Covid-19

Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan, baru 53 persen warga yang selalu menggunakan masker saat berada di luar rumah di tengah pandemi Covid-19.

oleh Yopi Makdori diperbarui 23 Mar 2021, 17:22 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 17:20 WIB
Ketika Warga Kali Pasir Perangi Virus Corona dengan Pesan Mural
Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan, baru 53 persen warga yang selalu menggunakan masker saat berada di luar rumah di tengah pandemi Covid-19.

"Ada 53 persen warga yang selalu mengenakan masker ketika di luar rumah. Artinya tidak semua warga selalu mengenakan masker ketika keluar rumah," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam rilis survei SMRC secara daring pada Selasa (23/3/2021).

Deni melanjutkan, 4 persen warga mengatakan tidak pernah mengenakan masker saat berada di luar rumah. "Yang mengatakan jarang ada 16 persen," katanya.

Dia mengatakan, data ini tak berubah dengan temuan survei pada Oktober 2020.

Survei ini dilakukan pada 28 Februari sampai 8 Maret 2021. Survei ini memiliki populasi warga Indonesia yang berusia di atas 17 tahun. Dari populasi ini dipilih responden secara acak sebanyak 1.220 responden. Sementara responden yang berhasil diwawancara secara valid sebanyak 1.064 responden.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Margin of error

FOTO: Mural Imbauan Protokol Kesehatan COVID-19 Hiasi Cakung Barat
Pengendara motor melintasi mural bertema imbauan protokol kesehatan COVID-19 di kawasan Cakung Barat, Jakarta, Minggu (18/10/2020). Mural karya warga setempat tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat akan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

SMRC mematok tingkat kesalahan atau margin of error dalam survei ini kurang lebih 3,07 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden diwawancara secara tatap muka dan sebanyak 20 persen dari total responden yang berhasil diwawancarai akan didatangi kembali guna memastikan keabsahan data yang mereka berikan. Hal itu sebagai bentuk quality control survei yang ditetapkan SMRC.

"Dan hasil tidak ditemukan kesalahan berarti," pungkas Deni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya