Kemenristek Dukung Alat Tes Covid-19 Terbaru Lewat Air Liur Karya Anak Bangsa

Tes diagnostik Covid-19 buatan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menggunakan sampel air liur (saliva).

oleh Yopi Makdori diperbarui 26 Mar 2021, 12:04 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2021, 12:04 WIB
Berusaha Menghindari Percikan Air Liur
Ilustrasi Memakai Masker Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mendukung PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) untuk meluncurkan tes diagnostik Covid-19 karya anak bangsa dengan menggunakan sampel air liur (saliva).

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menilai, alat buatan Kalbe Farma itu sebagai bagian dari inovasi Indonesia.

Bambang menjelaskan, tes diagnostik Covid-19 dengan sampel air liur ini menggunakan metode Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT LAMP).

Metode tersebut dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS CoV-2.

"RT LAMP Saliva ini bisa menjawab tantangan akan keterbatasan laboratorium kita, yang mungkin tidak semua daerah bisa mempunyai fasilitas ini. RT LAMP Saliva ini sendiri harapannya bisa membuat masyarakat mau untuk diperiksa, nyaman, praktis, cepat dan ekonomis, selain tentunya tingkat akurasi tinggi," ujar Bambang Brodjonegoro dalam keterangan tulis, Kamis, 25 Maret 2021.

Menurut Bambang, tes diagnostik itumerupakan hasil pengembangan dalam negeri unit Penelitian dan Pengembangan Kalbe Farma yaitu Stem CelI & Cancer Institute (SCI) serta telah melalui uji performa analitik dan klinis di dalam negeri. Tes RT LAMP dengan sampel saliva ini telah diluncurkan oleh Kalbe pada Jumat, 19 Maret 2020.

"Diharapkan Kalbe Farma tetap terus melakukan post marketing survey untuk membandingkan pengamatan pengujian validitas RT LAMP Saliva. Yaitu membandingkan hasil tes RT LAMP Saliva dengan tes Swab RT-PCR yang merupakan good standard virus Covid-19," kata Bambang.

Kemudian Bambang juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atas diberikannya izin edar RT LAMP Saliva Kalbe Farma serta memberikan dorongan kepada pihak swasta untuk terus mengembangkan penelitian dan pengembangan agar menghasilkan inovasi bagi Indonesia.

"Tentunya Kemenristek/BRIN sangat siap untuk mendukung segala inovasi yang berasal dari berbagai pihak di Indonesia, termasuk dari luar Pemerintah ataupun Perguruan Tinggi. Khusus RT LAMP Saliva ini akan segera masuk e-catalog inovasi LKPP dan yang penting akan diuji efektivitasnya di tempat-tempat publik. Dengan ini ingin saya katakan mari kita sukseskan produk inovasi karya anak bangsa," jelas Bambang.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bantu Pemerintah, Akurasi Lebih Baik Ketimbang Rapid Test

Menyoal Transparansi Anggaran Rapid Test di Malang Raya
Peserta rapid test yang digelar Pemerintah Kota Malang. Aktivis antikorupsi menilai pengadaan alat tes cepat deteksi Corona Covid-19 di Malang tidak transparan (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Sementara itu, Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady menjelaskan, Kalbe melalui unit usahanya mulai dari unit riset dan pengembangan, produksi hingga layanan selalu berupaya mendukung pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan daya saing industri kesehatan dalam negeri.

"Tes pemeriksaan RT LAMP dengan sampel Saliva ini akan sangat bermanfaat bagi percepatan penanggulangan pandemi Covid-19, membantu pemerintah melakukan tracing dan testing serta dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah dengan minim infrastruktur laboratorium pemeriksaan Covid-19," kata Irawati.

Tes RT LAMP adalah tes molekular yang termasuk dalam kategori NAAT ( Nucleic Acid Amplification Test) bersama dengan RT–PCR dan TCM sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.17/ MENKES/ 3602/2021.

Sebagai tes molekuler, akurasi metode RT LAMP ini jauh lebih baik dibandingkan rapid tes antigen yang mendeteksi protein virus.

RT LAMP dengan sampel air liur saliva ini menawarkan banyak keunggulan dan kenyamanan bagi pasien, yaitu nyaman dan praktis, akurasi tinggi, cepat, dan ekonomis.

Saat ini produksi reagen Lamp Saliva dilakukan oleh PT KalGen DNA serta distribusinya dilakukan oleh PT Enseval Medika Prima.

Kedua perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Kalbe Farma Tbk. Irawati juga menambahkan bahwa kapasitas produksi saat ini adalah 460.000 tes per bulan, dan akan ditingkatkan menjadi 2 juta tes per bulan.

Proses penelitian sudah dilakukan mulai Juni 2020, dan Maret 2021 telah mendapat nomor izin edar dari kementerian kesehatan KEMENKES RI AKD 20303120508 dengan merk ELVA Diagnostic SARS-CoV-2 Saliva Nucleic Acid Test Kit.


Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, Swab PCR Tes

Infografis Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, Swab PCR Test
Infografis Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, Swab PCR Test (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya