Wapres: Tidak Ada Agama Menoleransi Terorisme dan Kekerasan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin sangat prihatin atas aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3)/2021). Wapres menyebut, aksi terorisme tidak dibenarkan dalam agama apa pun.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Mar 2021, 07:56 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 07:56 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin sangat prihatin atas aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3)/2021). Wapres menyebut, aksi terorisme tidak dibenarkan dalam agama apa pun.

“Terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama, tidak ada agama yang memberikan toleransi terjadinya terorisme kekerasan sampai membunuh orang lain bahkan dirinya sendiri itu tidak ada hubungan. Karena itu seluruh tokoh agama mengutuk perbuatan itu,” kata Wapres dalam rekaman suara Setwapres, Rabu (31/3/2021).

Wapres meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi teror. “Masyarakat supaya tidak terprovokasi dengan pemahaman-pemahaman dalam menyelesaikan ketidakadilan dengan cara-cara kekerasan atau radikalisme,” tuturnya.

Pemerintah, kata Wapres, akan terus melakukan upaya menangkal terorisme dan paham radikal.

“Pemerintah akan terus melakukan upaya untuk kontraradikal terorisme. Terus kita berikan penjelasan bahaya dan kita akan eleminasi dan juga bagi mereka yang sudah terprovokasi itu kita melakukan deradikalisasi dan pembinaan,” katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Minta Masyarakat Bantu Mengawasi

Ia juga meminta kepada masyarakat dan tokoh agama bekerja sama dengan aparat keamanan untuk melakukan pengawasan.

“Masyarakat harus terus membantu tokoh agama juga bekerja sama dengan aparat keamanan, melakukan pengawasan dan pencegahan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya