Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengapresiasi peran dan pengabdian Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam membantu penanganan bencana. Mensos menyebut, Tagana adalah kekuatan berbasis masyarakat yang merupakan bentuk kearifan lokal yang terbukti tangguh dan berdedikasi.
Sebagai produk kearifan lokal, kata Risma, Tagana membuktikan kehadirannya telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam penanganan bencana. Mensos menyinggung peran Tagana dalam menekan jumlah korban jiwa, saat gempa melanda Aceh tahun 2004 silam.
Baca Juga
“Ya Tagana ini merupakan bentuk atau produk kearifan lokal. Pengabdian dan kontribusi Tagana sangat membanggakan. Di Simeuleu yang harusnya paling parah korban dilaporkan hanya 4 jiwa. Ini tidak lepas dari kuatnya peran kearifan lokal termsuk di dalamnya Tagana, " kata Risma pada Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana ke-17 Bhakti Sosial dan Jambore Nasional di Plaza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021).
Advertisement
Dalam kunjungan ke kawasan bencana, Risma mendengar laporan bahwa Tagana dari daerah lain biasa tergerak membantu rekannya yang tengah bertugas di lokasi bencana. “Mereka tanpa dipanggil sudah dengan inisiatif sendiri ikut membantu. Dirgahayu Tagana ke-17,” katanya.
"Jadi Tagana dari daerah sekitar biasa datang dan ikut membantu. Mereka bekerja tidak kenal lelah. Dari pagi sampai malam, " katanya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Tagana bekerja bersama dengan unsur-unsur masyarakat lainnya termasuk dengan pilar-pilar sosial Kementerian Sosial.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Tagana. “Salam juga dari Bapak Presiden untuk Tagana,” ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Selenggarakan Pelatihan
Dalam kesempatan sama, Risma menyatakan, peran Tagana tidak hanya pada saat bencana, namun juga sebelum penanganan bencana.
Dalam hal ini, Tagana juga menyelenggarakan pelatihan antisipasi menghadapi bencana dengan melibatkan anak sekolah. “Ini bagus ya. Sehingga nanti mereka sudah mulai terbiasa dan mengenal penanganan bencana sejak dini. Ini diharapkan bisa mengurangi resiko bencana,” katanya.
Risma juga menegaskan, Tagana tidak hanya menangani bencana alam, namun juga bencana sosial yang sudah berjalan dalam beberapa kesempatan.
“Kemensos menyelenggarakan program Tagana Masuk Sekolah (TMS). Dengan tujuan sebagai upaya sosialisasi kesiapsiagaan kepada seluruh anak - anak, guru dan orangtua di sekolah,” katanya.
TMS menggunakan metode pengenalan jenis bencana dan model pengurangan resiko bencana, Strategi kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana dan pengorganisasian penanggulangan bencana di satuan pendidikan.
Advertisement