Liputan6.com, Jakarta - Usai aksi teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, polisi khususnya Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap para terduga teroris lainnya di seluruh Indonesia. Yang terbaru, petugas menangkap dua orang anggota kelompok teror JAD.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan, ada dua terduga teroris JAD yang ditangkap dari dua lokasi berbeda. Mereka berinisial NM dan LAM.
"Kegiatan penegakan hukum di Tulungagung dan Nganjuk. Di Tulungagung menangkap seorang laki-laki inisial NM itu berumur 45 tahun. Kemudian di Nganjuk laki-laki berinisial LAM itu berumur 25 tahun," tutur Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).
Advertisement
Rusdi menyebut, keduanya terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dari tangan mereka disita sejumlah barang bukti antara lain dua buah senjata api hingga buku fiqih jihad.
"Sampai saat ini belum ada relasi antara Jawa Timur dengan Makassar. Jadi terputus. Ini sedang didalami kelompok yang di Jawa Timur walaupun mereka masuk dalam kelompok JAD," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ciri Khas JAD
Terputusnya keterkaitan kelompok JAD antara satu dengan lainnya, lanjut Rusdi, merupakan ciri khas jaringan teroris tersebut. Aksi teror bom bunuh diri di Makassar sendiri melibatkan kelompok JAD yang melakukan kegiatan di Villa Mutiara.
"Jadi kalau bicara Villa Mutiara dengan Jawa Timur sampai sekarang belum ada korelasinya," Rusdi menandaskan.
Advertisement