6 Fakta yang Dibeberkan Kapolri soal Penyerang Mabes Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, penyerang Mabes Polri Jakarta itu adalah perempuan berinsial ZA.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Apr 2021, 07:06 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 07:06 WIB
Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap II jajaran Polda Jawa Barat di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (16/3/2021). (Foto: Mabes Polri)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait aksi baku tembak yang dilakukan terduga teroris di Mabes Polri Jakarta.

Dijelaskan Listyo, penyerang Mabes Polri Jakarta itu adalah perempuan berinsial ZA.

"Yang bersangkutan berinisial ZA, umur 25 tahun," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam keterangannya kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu, 31 Maret 2021.

Dibeberkan dia, pelaku ZA diketahui bertempat tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur. Hal itu diketahui dari cek sidik jari dan sesuai.

Kemudian terkait kronologinya, Listyo menyebut, terduga teroris ZA sekira pukul 16.30 WIB pada Rabu, 31 Maret 2021 berjalan masuk dari pintu belakang Mabes Polri ke arah pos di gerbang utama.

"Yang bersangkutan menanyakan di mana keberadaan kantor pos dan diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah kantor pos tersebut. Kemudian wanita tersebut meninggalkan pos tersebut, namun kemudian kembali dan kemudian melakukan penyerangan terhadap anggota yang ada di pos jaga," papar Listyo.

Berikut fakta-fakta penyerang terduga teroris di Mabes Polri Jakarta yang diungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kronologi Aksi Baku Tembak

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Dok Humas Polri)

Seorang terduga teroris masuk ke Mabes Polri dan menodongkan senjata ke polisi, Rabu sore, 31 Maret 2021. Polisi pun menembaknya hingga meninggal dunia. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memaparkan kronologi kejadiannya.

Dia mengatakan, pukul 16.30 WIB, seorang perempuan berjalan masuk dari pintu belakang Mabes Polri ke arah pos di gerbang utama.

"Yang bersangkutan menanyakan di mana keberadaan kantor pos dan diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah kantor pos tersebut. Kemudian wanita tersebut meninggalkan pos tersebut, namun kemudian kembali dan kemudian melakukan penyerangan terhadap anggota yang ada di pos jaga," ujar Listyo di Mabes Polri, Rabu malam, 31 Maret 2021.

Dia menyebutkan, teroris itu mengeluarkan tembakan sebanyak enam kali. Dua kali diarahkan ke polisi yang berada di pos gerbang utama. Dua kali saat berada di luar pos dan menembak lagi ke arah anggota yang ada di belakangnya.

"Kemudian terhadap tindakan tersebut dilakukan tindakan tegas terukur terhadap yang bersangkutan," papar Listyo.

 

Temukan Amplop Berisi Tulisan dan Bicara Jihad

Jenazah penyerang Mabes Polri tampak pistol dan map kuning. (Istimewa)
Jenazah penyerang Mabes Polri tampak pistol dan map kuning. (Istimewa)

Menurut Listyo, terduga teroris Mabes Polri itu membawa map kuning. Saat digeledah petugas, map itu berisi amplop yang bertuliskan kata-kata tertentu.

"Maafin Zakiah," ucap Listyo terkait isi map kuning.

"Dan kemudian juga yang bersangkutan memiliki IG baru dibuat atau diposting 21 jam lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jihad," terang Listyo.

 

Tinggalkan Surat Wasiat dan Pamit pada Keluarga

Surat Wasiat
Surat wasiat dari pelaku penyerangan Mabes Polri. (Ist)

Kemudian, Listyo mengungkapkan, Polri pun menemukan surat wasiat di rumah pelaku teror Mabes Polri di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur.

Polisi juga mendapat informasi, yang bersangkutan mengirim pesan di Whatsapp grup keluarga, pamit.

"Kita temukan juga pada saat pengeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga yang bersangkutan akan pamit. Jadi saya sudah perintahkan kepada Kadensus mendalami dan mengusut tuntas kemungkinan adanya kelompok jaringan terkait dengan tersangka," kata dia.

 

Penyerang Eks Mahasiswi Drop Out Semester 5, Lone Wolf Paham ISIS

apel pelepasan tenaga vaksinator dan tracer COVID-19
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin apel pelepasan tenaga vaksinator dan tracer COVID-19 di Polda Metro Jaya, Kamis (11/2/2021). Polri menyiapkan 40.336 personel Bhabinkabtimas menjadi tracer sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran corona. (merdeka.com/Imam Buhori)

Dijelaskan Listyo, penyerang Mabes Polri Jakarta itu adalah perempuan berinsial ZA.

"Yang bersangkutan berinisial ZA, umur 25 tahun," kata dia.

Pelaku diketahui bertempat tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur.

"Setelah kita cek sidik jari dan ternyata sesuai," beber Listyo.

Listyo menyatakan, pelaku adalah kelompok teroris lone wolf yang memiliki paham ISIS.

"Ini dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosial media," kata Listyo.

Selain itu, pelaku juga merupakan mantan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi. Namun Listyo tidak membeberkan kampus pelaku mengenyam pendidikan.

"Drop out di semenster lima," kata Listyo.

 

Rumah Penyerang Diberi Garis Polisi

Rumah orangtua terduga teroris ZA yang menyerang Mabes Polri di kawasan Ciracas, Jakarta Timur
Rumah orangtua terduga teroris ZA yang menyerang Mabes Polri di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. (Liputan6.com/Yopi Makdori)

Rumah terduga teroris ZA yang menyerang Mabes Polri pada Rabu sore, 31 Maret 2021 diberi garis polisi.

Pantauan Liputan6.com, pukul 21.30 WIB, rumah yang terletak di kawasan Ciracas, Jakarta Timur itu telah ramai dipadati warga.

Awak media dan warga mengerumuni rumah orangtua ZA yang bercat putih tersebut.

 

Telusuri Jaringan Teroris

Suasana Mabes Polri Jakarta Usai Baku Tembak
Polisi bersenjata lengkap melakukan penjagaan di sekitar kawasan Mabes Polri Jakarta, Rabu (31/3/2021). Seorang terduga teroris diduga berupaya melakukan penyerangan ke area Mabes Polri hingga aksi baku tembak dengan polisi pun sempat terjadi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Listyo pun memerintahkan Kepala Densus 88 Antiteror Polri untuk menelusuri jaringan kelompok terorisme yang menjadi afiliasi dari pelaku teror di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

"Saya sudah perintahkan ke Kadensus untuk mendalami dan mengusut tuntas terkait jaringan kelompok tersangka ini," tutur Listyo.

Menurut Listyo, sejauh ini pelaku dengan identitas ZA (25) merupakan terduga teroris lonewolf yang bergerak sendiri dalam melakukan aksinya. Namun, dia diketahui memiliki ideologi radikal ISIS.

"Dibuktikan dari postimgan yang bersangkutan di sosial media," jelas dia.

Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah

Infografis Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya