Menag: Persiapan Sudah Dilakukan Agar Bisa Laksanakan Ibadah Haji

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap pelaksanaan ibadah haji 2021 bisa terwujud, meskipun saat ini masih menunggu keputusan resmi Kerajaan Arab Saudi.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 04 Apr 2021, 02:22 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2021, 02:22 WIB
Menag Paparkan Skema Pelaksanaan Haji Tahun 2021
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021). Rapat kerja tersebut membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M dan vaksinasi jemaah haji. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap pelaksanaan ibadah haji 2021 bisa terwujud, meskipun saat ini masih menunggu keputusan resmi Kerajaan Arab Saudi.

"Sampai hari ini persiapan-persiapan telah kami lakukan agar bisa melaksanakan ibadah haji, tapi itu juga setelah ada keputusan dari Kerajaan Arab Saudi," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas saat meresmikan Wisma Shafa Asrama Haji Makassar, Sabtu (3/4/2021).

Ia mengatakan walaupun saat ini belum ada keputusan resmi dari Kerajaan Arab Saudi, namun berbagai skenario telah dilaksanakan hingga ke tingkat Kemenag jajaran.

Beberapa persiapan penting yang dilaksanakan yakni memberikan suntikan vaksin COVID-19 kepada seluruh jamaah calon haji (JCH) yang dijadwalkan akan berangkat.

"Yang paling penting adalah pemberian suntikan vaksin COVID-19 kepada seluruh JCH dan begitu ada keputusan resmi dari Kerajaan Arab Saudi, maka kita langsung berangkatkan," katanya seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Siapkan Skenario

Menag juga meminta jajarannya agar mempersiapkan skenario penyelenggaraan haji di tengah pandemi COVID-19 sedetail mungkin, karena menyangkut keselamatan para calon haji.

"Siapkan secara detail. Saya harap pelaksanaan haji benar-benar detail persiapannya. Jangan ada yang terlewat sedikit pun, karena terkait keselamatan jamaah. Demi keselamatan jamaah, siapkan sedetail mungkin," terangnya.

Menag mengatakan pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan kehidupan. Perubahan itu antara lain, ada pembatasan, termasuk dalam kegiatan keagamaan yang bersifat massal.

"Pembatasan juga terjadi dalam penyelenggaraan haji dan umrah sejak tahun lalu. Itu bisa menjadi pelajaran dalam persiapan, jika haji dibuka tahun ini," ucap Menag Yaqut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya