BNPB: Korban Meninggal Akibat Bencana di NTT Bertambah Jadi 174 Orang

Secara signifikan, jumlah korban meninggal di Kabupaten Kupang NTT bertambah menjadi 12 orang, dan tiga orang hilang.

oleh Muhammad Ali diperbarui 11 Apr 2021, 01:31 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 01:31 WIB
FOTO: Kondisi NTT Usai Diterjang Banjir Bandang
Kerusakan jembatan yang tersapu banjir bandang di Waiwerang, Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). Tim penyelamat terus menggali puing tanah longsor untuk mencari korban yang terkubur usai bencana banjir bandang. (AP Photo/Rofinus Monteiro)

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimpun data korban meninggal dunia per Sabtu akibat bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah menjadi 174 orang.

"Ada penambahan jumlah korban dari Kabupaten Kupang," ujar Kepala BNPB Doni Monardo di Jakarta, Sabtu (10/4/2021), yang dilansir dari Antara.

Secara signifikan, jumlah korban meninggal di Kabupaten Kupang bertambah menjadi 12 orang, dan tiga orang hilang.

Kemudian di Kabupaten Sabu Raijua menjadi tiga orang meninggal, dan lima orang hilang.

Doni mengatakan pihaknya mendapat laporan ada dua nelayan yang telah ditemukan dan telah diberi bantuan logistik serta bahan bakar untuk mencapai Kabupaten Sabu Raijua.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Data Korban di Beberapa wilayah

Sementara data korban meninggal di beberapa wilayah masih sama. Kota Kupang enam orang, Kabupaten Flores Timur 71 orang, Kabupaten Malaka enam orang, Kabupaten Lembata 46 orang.

Kemudian Kabupaten Ende satu orang, Kabupaten Alor 28 orang dan Kabupaten Sikka satu orang. Selain itu BNPB melaporkan, 48 orang masih belum dapat ditemukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya