Baku Tembak Terjadi Saat Pengejaran KKB Penembak 2 Guru di Beoga Papua

Terjadi baku tembak antara polisi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) usai penembakan dua guru dalam sepekan di distrik Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2021, 15:15 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 15:01 WIB
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi baku tembak antara polisi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) usai penembakan dua guru dalam sepekan di distrik Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan baku tembak terjadi saat petugas mengejar anggota KKB pada Sabtu 10 Maret 2021. Dia menjelaskan, tak ada korban atas kejadian tersebut.

"Kami masih melakukan pengejaran, dan semalam terjadi kontak tembak pasca penembakan kedua (kepada guru). Kemarin malem terjadi kontak tembak," kata Kamal ketika dihubungi Merdeka, Minggu (11/4/2021).

Pihaknya juga telah menambah personel guna memaksimalkan pengejaran terhadap para anggota KKB Papua yang terus melakukan teror.

"Sampai sekarang masih diburu, dan kita sudah tambahkan kekuatan lagi untuk pemburuan," terang Kamal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Evakuasi Warga

Selain melakukan pengejaran, Kamal menyampaikan, pihaknya sedang melakukan evakuasi terhadap para warga yang berada di distrik Beoga untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.

"Selain melakukan pengejaran, kita juga sedang konsentrasi untuk mengevakuasi masyarakat dari Boega ke Intan jaya. Karena Beoga ke Intan Jaya lebih dekat, daripada dari Beoga ke Puncak," tutur Kamal.

Proses evakuasi juga dilakukan terhadap masyarakat pendatang yang berada di Distrik Beoga. Dia mengatakan alasan dievakuasinya para penduduk ke Intan Jaya, karena akses yang tidak mendukung untuk ke Puncak Jaya.

"Pasalnya tidak ada akses mumpuni untuk ke Puncak. Kita juga evakuasi warga masyarakat pendatang, karena korban kemarin itu juga warga pendatang ya," jelasnya.

"Maka warga di sana kita evakuasi ke tempat yang paling aman, tempat yang paling deket ke Intan Jaya," tambah Kamal.

 

Penembakan Guru

Sebelumnya, dua guru ditembak KKB hingga tewas. Korban pertama adalah Oktovianus Rayo (42) yang tinggal di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua ditembak KKB hingga tewas pada Kamis 8 April 2021.

Korban kedua yakni Yonatan Randen seorang guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma yang juga tewas ditembak KKB pada Jumat 9 April petang.

Dua jenazah guru korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker itu telah dilakukan evakuasi ke Timika, Papua. Keduanya telah dievakuasi pada Sabtu (10/4).

"Pada Sabtu, 10 April 2021 pukul 12.32 WIT Pesawat SAS PK FSE yang membawa dua jenazah korban penembakan tiba di Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Sabtu (10/4/2021).

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya