Polisi Jerat Jozeph Paul Pria yang Mengaku Nabi ke-26 dengan UU ITE-Pasal Penodaan Agama

Polisi masih memproses kasus Shindy Paul Soerjomoelyono alias Jozeph Paul Zhang yang mengaku sebagai nabi ke-26 dalam akun Youtube pribadinya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 19 Apr 2021, 16:41 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 16:41 WIB
Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi Penangkapan. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih memproses kasus Shindy Paul Soerjomoelyono alias Jozeph Paul Zhang yang mengaku sebagai nabi ke-26 dalam akun Youtube pribadinya. Polisi menjerat Jozeph dengan pasal terkait penodaan agama dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Unsur pasal yang bisa dikenakan pertama ujaran kebencian dalam UU ITE dan juga penodaan agama yang ada di KUHP. Dikenakan Undang-Undang ITE khususnya Pasal 28 ayat 2, kemudian KUHP tentang penodaan agama itu Pasal 156 huruf a," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartoni di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/4/2021).

Selain itu, lanjut Rusdi, pihaknya segera menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron terhadap Jozeph Paul Zhang. Adapun laporan kasus tersebut tercatat dengan LP Nomor 0253/IV/2021/Bareskrim tertanggal 17 April 2021.

"Segera DPO segera akan dikeluarkan Bareskrim," jelas dia soal Jozeph Paul Zhang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Terkait Virtual Police

Rusdi pun menyinggung tugas dari Virtual Police (VP) yang sebenarnya terkait dengan kasus viral kali ini. Termasuk akan ada evaluasi dalam pergerakan masif ke depannya.

"Ketika Polri mengaktifkan, banyak pihak-pihak yang kurang pas dengan Virtual Police. Ternyata dengan kejadian ini tentunya menjadi penilaian bagi Polri, bagaimana Virtual Police itu bisa dilaksanakan secara lebih aktif lagi, untuk mencegah hal-hal yang sama bisa terjadi di dunia maya di Indonesia," Rusdi menandaskan. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya