Jelang KTT ASEAN, Jokowi dan PM Vietnam Tukar Pikiran soal Krisis di Myanmar

Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (23/4/2021).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Apr 2021, 20:10 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 20:10 WIB
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021).

Jokowi dan Oham Minh Chinh menyampaikan keprihatinan atas krisis di Myanmar hingga menyebabkan korban jiwa.

"Kedua pemimpin melakukan tukar pandangan situasi terakhir di Myanmar dan menyampaikan keprihatinan atas berlangsungnya kekerasan dan jatuhnya kroban jiwa," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat.

Adapun kedatangan PM Vietnam ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Leaders Meeting (ALM), Sabtu 25 April 2021. KTT tersebut nantinya membahas soal situasi yang terjadi di Myanmar.

PM Vietnam sendiri menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia yang menginisiasi ASEAN Leaders Meeting. PM Vietnam menekankan bahwa kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar.

Sementara itu, Jokowi menegaskan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar menjadi prioritas. Indonesia juga setuju bahwa kekerasan dan penggunaan senjata di Myanmar harus segera dihentikan.

"Kekeserasan dan penggunaan senjata harus dihentikan sehingga korban tidak bertambah. Dan dialog inklusif harus dilakukan agar demokrasi, keamanan dan perdamaian dan stabilitas dapat segera dikembalikan di Myanmar," jelas Retno.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertama Kali Tatap Muka

Pertemuan ini merupakan KTT ASEAN pertama yang digelar secara tatap muka sejak 2020 lalu ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Sebelum pertemuan para pemimpin negara-negara ASEAN yang dijadwalkan pada Sabtu (24/4), 10 Menteri Luar Negeri ASEAN akan bertemu langsung pada Jumat (23/4/2021).

KTT ini disebutkan akan fokus membahas masalah kudeta militer di Myanmar. Bahkan, pemimpin kudeta militer Min Aung Hlaing akan ikut menghadiri KTT tersebut. Acara ini akan digelar dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat lantaran diselenggarakan di masa pandemi Covid-19.

"Karena pandemi Covid-19 dan protokol keamanan yang sedang berlangsung, partisipasi personel di acara KTT akan dibatasi. Diselenggarakannya ASEAN Leaders Meeting akan mematuhi protokol kesehatan dan keamanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia secara ketat," tulis pernyataan resmi dari Sekretaris ASEAN yang diterima Liputan6.com pada Selasa (20/4/2021).

Kendati begitu, pemimpin negara Thailand, Laos, dan Filipina menyatakan tidak dapat hadir dalam KTT ASEAN kali ini. PM Thailand Prayut Chan-o-cha mengaku tak bisa hadir karena kondisi Covid-19 di negaranya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya