Kuasai Teknologi Kelautan, BPPT Diminta Dilibatkan dalam Pencarian KRI Nanggala 402

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto minta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut membantu proses pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali.

oleh Yopi Makdori diperbarui 24 Apr 2021, 08:03 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 08:03 WIB
Kapal selam KRI Nanggala 402
Kapal selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto minta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut membantu proses pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali.

Menurutnya, BPPT mempunyai kemampuan teknologi kelautan yang memadai untuk dapat digunakan dalam proses pencarian dan evakuasi kapal selam buatan Jerman itu. 

"BPPT sangat berpengalaman dengan teknologi kelautan. Beberapa kali sudah terlibat melakukan tugas pencarian kecelakaan pesawat yang jatuh ke laut," terang Mulyanto dalam keterangan tulis, Jumat (23/4/2021). 

Mulyanto menambahkan kemampuan teknologi ini harus terus diasah dan disempurnakan melalui penerapan dalam penugasan, agar semakin terampil.

Sebagai negara bahari, lanjut Mulyanto, Indonesia harus terus meningkatkan kemampuan teknologi dan SDM kelautannya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kembangkan Teknologi Kelautan

Pemerintah juga diminta perlu menyusun rencana pengembangan kemampuan teknologi kelautan tersebut, agar semakin dapat diandalkan. Nantinya kemampuan teknologi ini dapat dimanfaatkan dalam mengelola sumber daya kekayaan laut termasuk untuk tugas perbantuan kasus-kasus kecelakaan laut.

"Dalam kasus hilangnya KRI Nanggala kita perlu mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki dan harus bekerja cepat untuk menyelamatkan awak yang ada di dalamnya. Ini soal kemanusiaan. Perlu kerjasama dari semua pihak yang berkompeten. Dan BPPT memenuhi kualifikasi itu," tandas Mulyanto. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya