Jokowi Sebut PPKM Mikro Adopsi dari Kebijakan di India

Presiden Jokowi mengakui bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro yang diterapkan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia merupakan hasil adopsi kebijakan di India.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Apr 2021, 10:43 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 10:42 WIB
FOTO: Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Jawa Tengah
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjalan bersama di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Selasa (30/6/2020). Jokowi melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah di Jawa Tengah. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro yang diterapkan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia merupakan hasil adopsi kebijakan di India. Kala itu, kasus virus corona India mulai melandai pada Januari 2021.

Jokowi pun menelpon Menteri Kesehatan India untuk menanyakan strategi menekan laju penyebaran Covid-19 di negaranya. Ternyata, India menerapkan kebijakan mikro lockdown yang ditetapkan menjadi PPKM Mikro di Indonesia.

"Saya ingat Januari kita telepon ke Menkes India, kuncinya apa? Kuncinya adalah mikro lockdown. Sehingga kita adopsi di sini PPKM skala mikro. Saat itu, India berhasil menurunkan sampai ke 10 ribu kasus per hari," jelas Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara Jakarta, sebagaimana dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).

Namun, kasus Covid-19 di India justru saat ini melonjak sangat drastis mencapai 350.000 per hari. Jokowi menyebut lonjakan kasus virus corona ini juga terjadi di Turki, Brazil, dan beberapa negara Uni Eropa.

Untuk itu, dia meminta seluruh kepala daerah agar terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di wilayah masing-masing. Jokowi mengingatkan kepala daerah untuk selalu waspada apabila ada kenaikan kasus meski hanya sedikit.

"Sekecil apapun kasus aktif di provinsi, kabupaten, kota yang bapak/ibu pimpin jangan kehilangan kewaspadaan, ikuti angka-angkanya, kurvenya ikuti, kehati-hatian. Begitu naik sedikit, segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jumlah Kasus Turun Signifikan

Dia menyampaikan saat ini kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 4.000-6.000 per hari. Jumlah ini sudah menurun signifikan dibandingkan pada Januari 2021 dimana kasus Covid-19 di tanah air mencapai 14.000-15.000 per hari.

Jokowi pun meminta masyarakat untuk tidak mengikuti kebijakan larangan mudik Lebaran 2021. Belajar dari tahun lalu, Lebaran 2020 membuat kasus Covid-19 di Indonesia naik 93 persen.

"Saya betul-betul masih khawatir mengenaik mudik di Idul Fitri, tetapi saya menyakini bila pemerintah daerah dibantu Forkompinda semuanya segera mengatur mengendalikan mulai disiplin protokol kesehatan, saya yakin kenaikan tidak seperti tahun lalu 93 persen," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya