Kemenkes: Angka Kematian Akibat Covid-19 Terus Meningkat, Harus Diwaspadai

Selain kematian akibat Covid-19, Nadia menyebut keterpakaian rumah sakit rujukan Covid-19 cenderung stabil bahkan meningkat sejak April 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2021, 14:08 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 14:07 WIB
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, MPH
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, MPH. dok. Kemenkes

Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah menembus 1.682.004 orang. Dalam beberapa pekan terakhir, penambahan kasus positif virus Corona harian stabil berada di angka 4.500 hingga 5.800.

Sementara itu, kematian akibat Covid-19 telah mencapai 45.949 kasus. Belakangan ini, kasus kematian Covid-19 meningkat, bahkan pernah melebihi 200 dalam sehari.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peningkatan kasus kematian Covid-19 di tengah penambahan kasus positif harus diwaspadai.

Apalagi, sejumlah varian baru Covid-19 yang telah masuk ke Indonesia memiliki karakteristik berbeda. Ada yang memiliki tingkat penularan lebih cepat dari virus Covid-19 awal, ada juga yang mengakibatkan gejala lebih berat sehingga berakhir meninggal dunia.

"Kita melihat angka kematian yang terus meningkat secara signifikan ini harus menjadi kewaspadaan untuk berhati-hati. Apakah varian atau mutasi virus ini yang menyebabkan kondisi ini terjadi," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Selasa (4/5/2021).

Selain kematian Covid-19, Nadia menyebut keterpakaian rumah sakit rujukan Covid-19 cenderung stabil bahkan meningkat sejak April 2021. Padahal, pada Februari hingga Maret 2021, keterpakaian rumah sakit rujukan Covid-19 menurun.

"Kita perlu melihat sejak April hingga hari ini belum juga flat. Bahkan ada kecenderungan naik," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Varian Baru Covid-19 Terdeteksi di Tanah Air

FOTO: Mural Imbauan Protokol Kesehatan COVID-19 Hiasi Cakung Barat
Pengendara motor melintasi mural bertema imbauan protokol kesehatan COVID-19 di kawasan Cakung Barat, Jakarta, Minggu (18/10/2020). Mural karya warga setempat tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat akan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebagai informasi, sejumlah varian baru Covid-19 telah terdeteksi di Indonesia. Varian Covid-19 terbaru yang berhasil ditemukan pemerintah adalah B1617 asal India.

Varian B1617 ditemukan pada dua spesimen milik warga negara asing (WNA) India dan warga negara Indonesia (WNI). Dua spesimen itu diambil pada awal April 2021 saat pemerintah melakukan surveilans whole genome sequencing.

Nadia menyebut, WNA India yang positif terinfeksi varian B1617 merupakan eksodus yang masuk ke Indonesia pada April lalu. Sementara WNI yang terpapar varian B1617 masih dalam tahap penelusuran atau tracing.

Selain B1617, varian Covid-19 B.1.351 asal Afrika Selatan telah masuk ke Indonesia. Varian itu telah menginfeksi satu orang di Bali.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian B1617 dan B.1.351 merupakan kategori mutasi virus yang sangat diperhatikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pasalnya, dua varian virus ini memiliki tingkat penularan yang relatif lebih tinggi.

"Ini harus kita jaga mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi daripada yang lain," katanya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya