Ngabalin: Setop Berkonflik Hasil TWK, Ayo Bersama Perkuat KPK

Menurut Ngabalin, justru saat ini KPK sedang membutuhkan dukungan publik terhadap pemberantasan rasuah.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Mei 2021, 18:51 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2021, 18:51 WIB
20161103- Muballigh se-Indonesia Tuntut Polisi Adili Pelaku Penistaan Agama -Jakarta- Faizal Fanani
Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh (Bakomubin) Se Indonesia Ali Mochtar Ngabalin saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, meminta publik jangan terus memusingkan hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) terhadap pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut dia, justru saat ini KPK sedang membutuhkan dukungan publik terhadap pemberantasan rasuah.

"Mari kita beri dukungan penuh terhadap proses ini sehingga KPK harus mendapat tenaga profesional dan memiliki kemampuan dalam backup kinerja komisoner dan dewas," kata Ngabalin saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (7/5/2021).

Ngabalin meminta, terkait dugaan isi soal TWK yang dipenuhi pertanyaan "aneh", untuk tidak terus dibesar-besarkan. Dia meyakini, KPK akan terus terdiskreditkan dengan adanya hal tersebut jika terus berlarut.

"Dan hal terkait itu (pertanyaan), abaikanlah. Percaya deh jangan publik ikut terkontaminasi upaya mendiskreditkan satu pihak dan mengangkat pihak lain. Itu tidak bagus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," minta Ngabalin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Semua Ingin KPK Terus Kuat

Ngabalin percaya, tidak ada pihak yang ingin KPK dilemahkan. Justru sebaliknya, semua ingin KPK terus kuat dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi di Tanah Air.

"Saya berikan dukungan penuh kepada teman di KPK, sejak awal itu komitmen saya. Tolong sudahi mari kita punya tanggung jawab yang sama, kita jaga dengan baik negara ini," Ngabalin menandasi. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya