Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemuda asal Buaran, Jakarta Timur, Trio Fauqi Firdaus meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut angkat suara terkait meninggalnya pemuda berusia 22 tahun itu.
Anies mengatakan bahwa ia langsung berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, setelah menerima laporan ini. Dia bahkan menyarankan kepada Menkes untuk menambahkan proses skrining kesehatan dalam proses vaksinasi covid-19. Hal itu kata Anies, bertujuan untuk mencegah risiko-risiko yang bisa terjadi pascavaksinasi.
"Tadi kami sampaikan usulan terkait tambahan proses skrining agar bisa mencegah terjadinya risiko-risiko dari vaksin," kata Anies saat ditemui wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/5).
Advertisement
Mantan Menteri Pendidikan itu megatakan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) harus menjadi perhatian yang sangat serius. Ditambah lagi, kata Anies, dampak dari vaksinasi AstraZeneca yakni pembekuan darah untuk masyarakat usia muda. Karena kata dia, di Eropa, vaksin AstraZeneca mayoritas diberikan untuk warga berusia di atas 40-60 tahun.
"Kami sampaikan (kepada Menkes) bahwa di beberapa negara Eropa ada pembatasan usia bahwa vaksin AstraZeneca itu diberikan, diutamakan pada usia di atas 40 tahun, bahkan di atas 60 tahun," kata Anies.
"Kita dengar ada risiko pembekuan darah kalau vaksinasi untuk orang-orang usia relatif muda. Ini sudah disampaikan dari kemenkes, akan dibahas lagi," lanjutnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Belum Dipastikan Akibat AstraZeneca
Sampai saat ini, kata Anies, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah Trio Faqih meninggal disebabkan oleh vaksin AstraZeneca atau bukan. Dia mengaku bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari Komnas KIPI bersama Kemenkes. Untuk itu dia juga belum bisa memastikan apakah vaksinasi menggunakan AstraZeneca akan disetop atau dilanjutkan.
"Masih sedang diteliti (diinvestigasi) apakah karna vaksin atau bukan. kita belum tau hasilnya. Kita semua menunggu kesimpulannya," kata Anies.
"Belum ada arah kebinakan terkait penggunaan AstaZeneca, apakah dilanjut atau disetop kita tunggu Kemenkes dan Dinkes DKI," ungkapnya.
Reporter: Rifa Yusya Adilah
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement