LAPAN: Idul Fitri Jatuh pada Kamis 13 Mei

Thomas Djamaluddin juga menihilkan kemungkinan jika pada sore nanti hilal akan terlihat.

oleh Yopi Makdori diperbarui 11 Mei 2021, 18:04 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 12:18 WIB
FOTO: Memantau Hilal Awal Ramadan 1441 Hijriah
Pengurus Masjid Al Musyariin melakukan pemantauan hilal awal Ramadan 1441 Hijriah di Kampung Basmol, Jakarta Barat, Kamis (23/4/2020). Pemantau tersebut untuk menentukan masuknya bulan Ramdan 1441 Hijriah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan bulan Ramadan 2021 berlangsung genap 30 hari, sehingga Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah akan jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.

"Jadi pasti Ramadan 30 hari, Idul Fitri (jatuh pada) 13 Mei," ucap Ketua LAPAN Thomas Djamaluddin kepada Liputan6.com, Selasa (11/5/2021).

Thomas Djamaluddin juga menihilkan kemungkinan jika pada sore nanti hilal akan terlihat. Pasalnya saat ini kondisi bulan masih terbenam.

"Saat Magrib nanti mustahil hilal terlihat, karena bulan sedang terbenam atau ketinggian minus. Kalaupun ada yang mengaku melihat hilal, hakim agama dan sidang Isbat akan menolaknya," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kemenag Gelar Sidang Isbat Sore Nanti

Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Syawal 1442 H hari ini , Selasa, (11/5/2021), bertepatan 29 Ramadan 1442 H. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat.  

Masih adanya pandemi Covid-19, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan, sehingga tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama.

"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadan 1442 H secara daring dan luring," terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, di Jakarta beberapa hari lalu. 

"Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas," sambungnya.

Menurut Kamaruddin, panitia juga menyiapkan aplikasi pertemuan dalam jaringan baik untuk peserta sidang maupun media. Sebab, peliputan akan dilakukan terbatas.

"Kemenag bekerja sama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool. Media yang ingin menyiarkan sidang isbat awal Syawal bisa berkoordinasi dengan TVRI," terang Kamaruddin.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menambahkan, tahapan sidang isbat dilakukan sebagaimana awal Ramadan lalu. Sesi pertama dimulai pukul 16.45 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Syawal 1442H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya. Setelah Magrib, sidang Isbat dipimpin Menteri Agama, diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal.

Kemenag menjadwalkan akan melakukan rukyatul hilal pada 88 titik di seluruh Indonesia. Untuk di DKI Jakarta, misalnya, rukyatul hilal akan dilaksanakan di Gedung Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta lantai 7, Masjid Al-Musyariin Basmol Jakarta Barat, Pulau Karya Kepulauan Seribu, dan Masjid KH Hasyim Asy'ari Jakarta Barat.

"Hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi serta disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya