Liputan6.com, Jakarta - Dentuman-dentuman bom, rentetan suara senjata dan sisa-sisa asap mesiu untuk sementara mereda di Jalur Gaza, Palestina. Hamas, kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza, dan Israel mengumumkan gencatan senjata pada Kamis (20/5) yang bertujuan untuk mengakhiri konflik paling dahsyat di antara mereka selama tujuh tahun.
Gencatan senjata dimulai pada Jumat pagi, mengakhiri pemboman selama 11 hari di mana lebih dari 240 orang tewas, kebanyakan dari mereka di Gaza.
Advertisement
Gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir diumumkan menyusul meningkatnya tekanan internasional untuk mengakhiri konflik terkini yang telah merenggut nyawa di kedua sisi, dengan jet Israel menghantam Gaza dengan serangan udara saat militan menembakkan ribuan roket ke arah Israel.
Mengutip BBC, Jumat (21/5), warga Palestina menyambut suka cita gencatan senjata ini. Mereka membanjiri jalan-jalan Gaza segera setelah gencatan senjata dimulai.
Mobil-mobil tampak memenuhi jalanan utama di Gaza. Para pengemudi membunyikan klakson bersahutan dan melambaikan bendera dari jendela mobil. Situasi serupa juga terjadi pada wilayah Palestina lainnya di Tepi Barat.
Menariknya, baik pihak Hamas maupun Israel sama-sama mengklaim kemenangan usai gencatan senjata ini.