Liputan6.com, Kubu Raya Indonesia memiliki 34 provinsi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari provinsi itu terdapat 7 kepulauan yang terdapat 75.436 desa. Dari total tersebut, masih terdapat desa yang tertinggal yang berlokasi di pelosok.
Adalah salah satu desa yaitu Desa Sumber Agung yang berlokasi di Kecamatan Baru Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ini menjadi salah satu desa yang memiliki keterbatasan sarana dan prasarana.
Baca Juga
Terlebih untuk masalah perbankan. Padahal, untuk menjalankan perekonomian suatu daerah dibutuhkan akses perbankan.
Advertisement
Ketua Bumdes Desa Sumber Agung, Rahmat Pramusinta mengatakan bahwa desa tersebut merupakan desa transmigrasi sejak tahun 1988. Para penduduk berasal dari suku Jawa, Seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Kini, Desa Sumber Agung terdiri dari 390 Kepala Keluarga dengan total penduduk 1271 jiwa. Dengan mayoritas penduduk beragama Islam,” ujar Rahmat saat dihubungi oleh tim Liputan6.com.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan bahwa penduduk Desa Sumber Agung bermata pencaharian sebagai petani kebun sawit.
“Dengan bertani kebun sawit, ekonomi mulai meningkat di desa ini,” tutur Rahmat.
Desa yang dikelilingi oleh Sungai Kapuas ini lanjut Rahmat memiliki pendidikan dari PAUD sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Alhamdulillah, di sini pendidikan lengkap mulai dari PAUD sampai SMA. Mungkin untuk infrastruktur seperti jalan masih tahap pembangunan,” Imbuh Rahmat.
Potensi Desa Sumber Agung
Desa Sumber Agung memiliki potensi yang melimpah, mulai dari perkebunan sawit dan karet. Untuk pengelolaan yang lebih baik, maka dibutuhkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
BUMDes merupakan badan usaha yang didirikan oleh bersama-sama dengan desa untuk mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi, produktivitas, serta menyediakan jasa pelayanan atau usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
“BUMDes di Desa Sumber Agung merupakan inisiatif dari kepala desa, Arifin Noor Aziz dan masyarakat untuk membantu Desa Sumber Agung agar meningkat perekonomiannya,” tutur Rahmat.
Mengenai BUMDes, Rahmat menjelaskan bahwa di Desa Sumber Agung terdapat 8 Unit BUMDes. Di antaranya, Unit Kapal Penyeberangan, Unit Usaha Penjualan Pasir dan Batu, Unit Usaha PLTS Komunal, Unit usaha Pengolahan Air Bersih, Unit Usaha Bagi Hasil Sawit, Unit Usaha Pengadaan Material Bangunan, Unit Usaha Perikanan, dan Unit Usaha BRILink.
Menurut Rahmat, 8 unit ini mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Sebagai contoh, adalah Unit Usaha PLTS. Unit ini dikelola untuk memberikan listrik kepada masyarakat.
“Desa Sumber Agung belum teraliri listrik, maka dari itu dengan adanya unit ini mampu memberikan listrik melalui tenaga surya kepada masyarakat,” tutur Rahmat.
Lebih lanjut, Rahmat melanjutkan Unit BRI Link yang merupakan unit kerjasama dengan Bank BRI. Dengan unit ini, memberikan kemudahan terhadap masyarakat untuk bertransaksi dengan didukung alat Electronic Data Capture (EDC).
“Masyarakat sangat dimudahkan dengan unit ini apalagi untuk bertransaksi. Sehingga Masy tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor cabang BRI atau ATM untuk melakukan transaksi perbankan.
Rahmat melanjutkan berharap jika Bank BRI berkenan menyediakan BRI Unit di Desa Sumber Agung. Dengan begitu, kegiatan ekonomi di desa tersebut bisa lebih mudah dan mampu meningkatkan perekonomian desa tersebut.
“Saya harap begitu ya, soalnya, masyarakat di sini membutuhkan waktu untuk ke unit kerja BRI terdekat dan lagi harus menyebrang lewat sungai Kapuas,” tutur Rahmat.
Mengenai BUMDes, lanjut Rahmat bahwa saat ini terdapat 15 anggota untuk semua unit yang dijelaskan di atas. Anggota tersebut harus melalui proses untuk diangkat menjadi anggota BUMDes.
Advertisement
Desa BRILian 2020
Desa Sumber Agung merupakan salah satu dari 10 desa yang terpilih untuk mendapat pendampingan khusus dari BRI bekerja sama dengan Bumdes.id selama 3 bulan. Selain itu, 10 desa tersebut akan menjadi Duta Desa BRILian untuk Program Desa BRILian 2021.
Kesepuluh desa tersebut antara lain Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik, Jawa Timur; Desa Tamansari Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur; Desa Sumber Agung Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat; dan Desa Tebara Kecamatan Waikabubak Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, Desa Kuala Alam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis, Riau; Desa Koto Ranah Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat; Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; Desa Manjapai Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan; Desa Menanga Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali; dan Desa Penggarit Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Program Desa BRILian merupakan salah satu bukti komitmen BRI sebagai salah satu bank BUMN terbesar untuk terus mengembangkan kawasan pedesaan, dan mendorong warga serta pengurus desa agar selalu berinovasi demi peningkatan kesejahteraan.
“Alhamdulilah dengan adanya Desa BRILian bisa meningkatkan perekonomian di Desa Sumber Agung. Jadi kami bisa lebih diperhatikan lagi. Mungkin nantinya, listrik dan jaringan telepon bisa merata di desa kami,” tutur Rahmat.
Sementara itu, Asisten Manager Pemasaran Mikro Bank BRI KC Pontianak Barito, Bambang Suryanto mengatakan bangga atas masuknya Desa Sumber Agung sebagai 10 besar Desa BRIlian.
Ia menjelaskan, bahwa dalam penetapan Desa Sumber Agung sebagai 10 Desa BRIlian melalui penilaian dari dewan juri melalui observasi yang komprehensif.
"Melalui Desa BRIlian, sangat bermanfaat bagi desa Sumber Agung untuk meningkatkan kualitas perekonomian desa, BUMDes, dan mampu menyebarluaskan tentang layanan perbankan juga pemberdayaan desa oleh BRI," ujar Bambang Suryanto saat dihubungi oleh tim Liputan6 via telepon.
Dalam penetapan sebagai Desa BRIlian, Desa Sumber Agung memiliki keunggulan tersendiri. Salah satunya adalah penggunaan Cash Management System (CMS).
CMS merupakan sistem pengelolaan transaksi keuangan BRI yang khusus diperuntukkan bagi badan usaha, lembaga, dan nasabah non-perorangan lainnya. Desa Sumber Agung yang mengatur segala macam transaksi dan dilakukan secara online dan transparan.
"Desa Sumber Agung merupakan salah satu desa binaan BRI dengan menerapkan 4 ekosistem agar meningkatkan perekonomian desa," tutur Bambang.
Empat ekosistem menurut Bambang, seperti BUMDes penggerak ekonomi desa, digitalisasi, implementasi keuangan desa, dan pemanfaatan layanan keuangan digital BRI.
"Sebagai contoh, agen BRILink, inovasi desa yang kreatif, sustainable desa tangguh yang mampu meningkatkan kesejahteraan desa," imbuh Bambang.
Menurut Bambang, Desa Sumber Agung memiliki inovasi yang berbeda dari desa lainnya, yaitu memiliki pengelolaan energi tata surya.
Jadi, lanjut Bambang, masyarakat Desa Sumber Agung bisa menikmati listrik dari tenaga tata surya tersebut dan hal itu sangat bermanfaat bagi mereka.
"Pengelolaan energi tata surya dikelola oleh BUMDes dan bermanfaat bagi masyarakat desa," lanjut Bambang.
(*)