Jokowi: Pendalaman Nilai-Nilai Pancasila Tidak Bisa Dilakukan dengan Cara Biasa

Jokowi menilai saat ini pendalaman nilai-nilai Pancasila di tengah disrupsi teknologi harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Jun 2021, 11:25 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2021, 11:25 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato dari Istana Negara Jakarta pada KTT Developing Eight (D-8) yang digelar di Dhaka, Bangladesh, 8 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai saat ini pendalaman nilai-nilai Pancasila di tengah disrupsi teknologi harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa. Terlebih, dengan hadirnya revolusi industri 4.0 dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

"Menghadapi semua ini, perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, diperlukan cara-cara baru yang luar biasa," ujar Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila yang digelar secara virtual, Selasa (1/6/2021) sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

"Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0 dan sekaligus Pancasila, harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan," sambung dia.

Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan momentum Hari Lahir Pancasila untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila. Jokowi mengatakan tantangan yang akan dihadapi Pancasila kedepannya tidak semakin ringan.

"Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia yang maju yang kita cita-citakan," ujar Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Berpotensi Dimanfaatkan Kelompok Radikal

Menurut dia, globalisasi dan interaksi antar dunia tak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan. Bahkan, Jokowi mengatakan saat ini rivalitas antar-pandangan dan antar-ideologi semakin meningkat dan patut diwaspadai.

Bukan hanya itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut mempengaruhi kontestasi ideologi. Hadirnya revolusi industri 4.0 menyedikan berbagai kemudahan masyarakat dalam berkomunikasi dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara.

Selain itu, Jokowi menyebut lahirnya konektivitas 5G yang membuat komunikasi di dunia semakin mudah cepat dapat dimanfaatkan kelompok transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia dan kalangan. Mereka tak mengenal rentang usia, lokasi, dan waktu.

"Kecepatan ekspansi idiologi radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini," ucap Jokowi.

Hal inilah yang menjadi salah satu tantangan Pancasila kedepannya. Oleh sebab itu, pendalaman nilai Pancasila saat ini tidak lagi bisa dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja.

"Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila, selamat membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya