Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah berdampak pada tenaga kesehatan. Hingga saat ini, lebih dari 300 tenaga kesehatan terjangkit Covid-19.
"Saya bisa sampaikan di Kudus ada 300 lebih tenaga kesehatan terpapar," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6/2021).
Tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 tersebut sudah mengikuti vaksinasi Covid-19. Sehingga kondisi mereka saat ini masih baik.
Advertisement
"Kondisi mereka masih baik, termasuk satu dokter spesialis yang usianya sudah 70 tahun alhamdulillah kondisinya juga baik," jelasnya.
Meski tenaga kesehatan yang terjangkit Covid-19 di Kudus tak berada dalam kondisi berat, pemerintah pusat tetap mengirim dokter dan perawat. Langkah ini untuk mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan di Kudus. Â
"Kami sudah kirim dokter, bekerja sama dengan IDI dan persatuan perawat untuk mengisi dan mengurangi tekanan dari tenaga kesehatan yang cukup banyak terpapar," kata dia.
Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melonjak tajam. Per Sabtu (5/6), Kudus mencatat penambahan 183 kasus baru Covid-19 sehingga saat ini totalnya mencapai 1.413 kasus aktif.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkap penyebab kasus Covid-19 di Kudus melonjak tajam. Dia menyebut selama libur Lebaran Idulfitri 2021, tempat wisata di Kudus ramai pengujung.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
PPKM Mikro Tak Optimal
Sementara itu, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Kudus tidak berjalan optimal.
"Tempat wisata saat Idulfitri kemarin yang jelas ramai, lengahnya sistem mikro PPKM-nya," katanya kepada merdeka.com, Minggu, 6 Juni 2021.
Tak hanya itu, lanjut Nadia, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di Kudus menurun. Di saat bersamaan, pengawasan pemerintah daerah terhadap penegakkan aturan protokol kesehatan lemah.
"Lemahnya penegakan aturan prokes, pelacakan kasus (Covid-19) tidak optimal," jelasnya.
Â
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.comÂ
Advertisement