Keterisian Kamar Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Jabar Melonjak hingga 70 Persen

Sebanyak 100 rumah sakit di Jawa Barat mengalami peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian ranjang perawatan pasien COVID-19.

oleh Arie Nugraha diperbarui 09 Jun 2021, 07:58 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2021, 07:52 WIB
Rumah Sakit Darurat COVID-19 Secapa AD di Hegarmanah, Kota Bandung
Rumah Sakit Darurat COVID-19 Secapa AD di Hegarmanah, Kota Bandung. (Sumber Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Barat menyebutkan sebanyak 100 rumah sakit mengalami peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian ranjang perawatan pasien COVID-19.

Menurut Wakil Ketua II Persi Jawa Barat Muhammad Iqbal, jumlah rumah sakit yang tinggi tingkat keterisian ranjang pasien COVID-19 ini, hanya sepertiganya dari 326 rumah sakit anggota Persi Jawa barat.

"Kalau di Jawa Barat memang terutama yang cukup banyak itu di Bandung Raya okupansinya cukup tinggi. Rata - rata sih di atas 70 persen ya. Jadi Bandung kemudian Bekasi, Depok, yang cukup tinggi itu dan juga daerah Selatan. Garut dan Tasikmalaya itu juga cukup tinggi ya," ujar Iqbal kepada Liputan6.com, Bandung, Rabu (9/6/2021).

Iqbal menegaskan hampir seluruh rumah sakit di wilayah Bandung Raya yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi, tingkat keterisian ranjang pasien COVID-19 dipastikan diatas 70 persen.

Namun kata Iqbal, ada pula sejumlah rumah sakit di beberapa daerah tidak mengalami kenaikan keterisian ranjang perawatan pasien COVID-19. Semisal di Majalengka dan Cirebon.

"Jadi ada sebagian daerah tertentu yang mengalami peningkatan pasien, tetapi di daerah lainnya peningkatan okupansi pasien tidak terlalu signifikan," kata Iqbal.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

BOR Daerah di Bawah 50 Persen

Iqbal menjelaskan keterisian ranjang pasien COVID-19 di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) hanya di bawah 50 persen.

Lonjakan jumlah pasien sebut Iqbal, terjadi di kota - kota besar yang tadi disebutkannya. Adanya hal ini, Iqbal mengaku sebelumnya telah membekali anggota Persi Jawa Barat untuk penanganan kondisi darurat.

"Kami sebelumnya telah melakukan pelatihan sebagai langkah antisipasi adanya lonjakan pasien COVID-19. Sehingga jika ini terjadi, semuanya akan semaksimal mungkin ditangani," ucap Iqbal.

Sebelumnya pemerintah setempat seperti Pemerintah Jawa Barat dan Kota Bandung, menyatakan angka keterisian ranjang perawatan pasien COVID-19 menembus angka 70 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya