Liputan6.com, Jakarta Program baru McD dengan meluncurkan menu makanan BTS Meal di aplikasi ojek online mendapat keluhan dari pengemudi ojek online di Kota Depok. Sejumlah pengemudi ojek online yang sudah mengantre cukup lama, harus merelakan orderannya digagalkan setelah Satpol PP Kota Depok dan pihak kepolisian membubarkan antrean.
Pengemudi ojek online, Roni mengatakan, saat dirinya sedang menunggu orderan di samping Balai Kota Depok, notifikasi pesan antar makanan masuk di handphonenya. Setelah dilihat, pesanan itu berupa makanan McD BTS Meal di Ciplaz Depok. Lantaran saat itu baru sedikit mendapat orderan, Ia tancap gas menuju gerai McD.
Baca Juga
"Pas kemarin sampai McD ternyata antrean panjang, mau enggak mau ya saya harus pesan karena permintaan konsumen," ujar Roni, Kamis (10/6/2021).
Advertisement
Melihat antrean panjang, Roni memberitahukan kepada konsumen bahwa pesanannya akan lama tiba. Apalagi, ada beberapa rekan sesama pengemudi ojek online yang sudah mengantre setengah jam, belum juga memesan makanan yang dipesan konsumen.
"Saya udah pesimis bisa rugi ini, karena konsumen hanya memesan sedikit dan banyak waktu yang terbuang karena antrian," sesal Roni.
Tidak ingin mengecewakan konsumen kendati dirinya merasa rugi, Ia tetap berbaris mengantre. Namun ketika sudah 30 menit mengantre, tiba-tiba Satpol PP Kota Depok mendatangi McD Ciplaz dan membubarkan antrean dengan alasan kerumunan dan COVID-19.
Dia pun kecewa. Upaya untuk mendapatkan rezeki dari pesan antar makanan akhirnya pupus. Namun di sisi lain tindakan Satpol PP Kota Depok bertujuan baik demi mencegah penularan covid-19.
"Sempat kesal juga bang kemarin, udah ngantre lama malah dibubarkan dan pesanan dicancel," kata Roni.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tidak Dapat Pemasukan
Nasib yang sama juga dirasakan pengemudi ojek online, Abdul Sukur. Pria berusia 51 tahun itu mengaku menjadi salah satu penerima permintaan pesan antar menu McD BTS Meal. Sambil berkelakar, menerima pesanan tersebut menjadi hari apesnya dalam mencari rezeki melalui pesan antar dan lebih memilih mengantar penumpang dari pada menerima order pesan makanan tersebut.
"Bayangin saja mas, saya menunggu 1 jam lalu Pol PP dan Polisi datang dan membubarkan kami, udah nunggu satu jam tapi saya tidak dapat pemasukan," keluh Sukur.
Sukur berharap, untuk mencegah terjadinya kerugian yang dialami pengemudi ojek online, pihak provider makanan dapat mencari solusi demi mencegah penumpukan pesanan makanan.
"Belum lama juga seperti itu, pembubaran pesanan kue di Jalan Raya Margonda karena kerumunan, jadi sebaiknya para provider makanan apabila promo dapat berkoordinasi dengan Pemkot Depok maupun provider ojek online, sehingga tidak terjadi kejadian seperti kemarin, dibubarkan Satpol PP," tutup Sukur.
Advertisement