Liputan6.com, Jakarta Mantan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyebut nama anak mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, yaitu Diaz Hendropriyono dalam sidang pledoi kasus swab RS Ummi, Bogor.
Rizieq menuding Diaz terlibat dalam pembunuhan enam laskar FPI yang terjadi pada 7 Desember 2020 lalu. Atas tudingan tersebut, Diaz mengatakan Rizieq Shihab hanya melantur.
Lebih lanjut Rizieq mengatakan, apa yang dilakukan Diaz bagian dari upaya untuk menjebloskannya ke penjara. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Kamis, 10 Juni 2021.
Advertisement
Selain nama Diaz Hendropriyono, nama lainnya yang disebut Rizieq dalam nota pembelaannya adalah mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, mantan Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan alias BG.
Rizieq membongkar kesepakatan antara ketiganya saat masih berada di Arab Saudi. Yakni terkait rekonsiliasi. Rizieq mengaku saat bertemu Tito sebanyak dua kali, dirinya mengajukan tiga syarat untuk tidak terlibat urusan politik praktis.
Salah satu syarat tersebut agar kasus penodaan agama dihentikan. Dia pun mengaku siap mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo selama tidak bertentangan dengan agama.
Berita terkait hasil survei sejumlah lembaga survei atas sederet tokoh yang digadang akan muncul sebagai calon presiden pilihan rakyat juga tak kalah disorot.
Seperti diketahui, Pilpres 2024 masih tiga tahun lagi. Namun, nama-nama ini telah mencuat sebagai calon presiden yang dinilai potensial menggantikan posisi Jokowi.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago pun angat suara terkait euforia para capres tersebut. Dia menilai tidak tepat membicarakan Pilpres 2024 saat ini di tengah negara sedang fokus dalam menangani pandemi.
Namun, Pangi pun sempat menduga jika pembicaraan terkait Pilpres 2024 memang sengaja diembuskan untuk menangkal isu jabatan presiden tiga periode.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis, 10 Juni 2021:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Diaz Hendropriyono soal Tudingan Rizieq Shihab: Ngelantur
Mantan Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab menuding nama anak AM Hendropriyono, Diaz Hendropriyono, terlibat dalam pembunuhan 6 laskar FPI. Hal tersebut dilontarkan Rizieq dalam nota pembelaannya alias pleidoi di sidang kasus tes swab RS Ummi, di PN Jakarta Timur.
Namun, Diaz Hendropriyono tak mau ambil pusing soal tudingan Rizieq tersebut. Dia mengatakan Rizieq hanya melantur.
"Bisa aja emang Rizieq. Ngelantur," kata Diaz ketika dihubungi Liputan6.com, Kamis (10/6/2021).
Sebelumnya, Rizieq Shihab menuding salah satu staf presiden bidang intelijen Diaz Hendropriyono terlibat dalam pembunuhan 6 laskar FPI. Pembunuhan tersebut terjadi pada 7 Desember 2020.
Advertisement
2. Rizieq Shihab Bongkar Isi Kesepakatan dengan Wiranto, Tito dan BG saat di Arab Saudi
Nama mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, mantan Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan alias BG tertuang dalam nota pembelaan eks Pimpinan FPI Rizieq Shihab.
Lewat pleidoi perkara RS Ummi yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) pada Kamis (10/6/2021), Rizieq Shihab mengklaim saat berada di Arab Saudi dia selalu membuka diri dengan pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan konflik dengan dirinya.
Dia menyebut pada Mei 2017 dihubungi Wiranto dan diajak membangun kesepakatan agar tetap membuka pintu dialog dan rekonsiliasi. Beberapa bulan kemudian, dia bertemu dengan BG di sebuah hotel di Kota Jeddah Arab Saudi.
"Saya bertemu dan berdialog langsung dengan Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan bersama timnya di salah satu hotel berbintang lima di Kota Jeddah-Saudi Arabia," ucap Rizieq dalam persidangan.
Hasil dialog dan kesepakatan saat itu, diakui Rizieq berlangsung sangat baik. Ia juga mengaku bertemu Tito sebanyak dua kali di Arab Saudi pada 2018 dan 2019.
3. HEADLINE: Capres 2024 Mulai Digadang-gadang Sejumlah Parpol, Tes Ombak?
Kontestasi Pemilihan Presiden 2024 baru akan digelar tiga tahun lagi dari sekarang. Itu waktu yang terbilang cukup lama, karena pemerintahan yang sekarang berkuasa saja belum menjalani separuh dari periode kekuasaannya. Kendati demikian, sejumlah nama sudah digadang-gadang untuk mengikuti Pilpres 2024.
Hal itu tergambar dari sejumlah partai politik yang mulai memunculkan nama jagoannya, yang umumnya ketua umum parpol terkait. Lembaga survei pun ikut sibuk dengan merilis nama-nama para kandidat capres yang populer di tengah publik. Bahkan, survei yang meneliti soal nama-nama capres potensial ini sudah ada sejak 2020 lalu.
Hal ini pula yang membuat Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago heran. Adanya pertemuan antartokoh yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat capres serta nama-nama yang dirilis lembaga survei, dipastikan tak terlepas dari kontestasi Pilpres 2024. Namun, dia menilai hal itu tidak tepat dilakukan saat ini.
Menurut dia, banyak faktor yang membuat perhatian publik akhirnya teralihkan dari soal pandemi kepada beredarnya nama-nama yang bakal berkompetisi di 2024 nanti.
"Apakah memang masyarakat sudah jenuh, apakah mereka rindu pemimpin baru, atau memang masyarakat ini hobinya politik ketimbang yang lain. Sehingga agak aneh, karena di negara lain mungkin enggak seperti ini juga. Kontestasinya masih tiga tahun lagi, tapi bisingnya sudah ke mana-mana," ujar Pangi.
Advertisement