Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Timur akan menggelar sidang vonis kasus hasil tes swab RS Ummi, Bogor dengan terdakwa mantan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Kamis 24 Juni 2021. Pengamanan sidang pun dipersiapkan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan, 2.801 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalanan sidang putusan Rizieq Shihab bersama menantunya Muhammad Hanif Alattas dan Dirut RS UMMI Andi Tatat.
"Jumlahnya 2.801 personel gabungan antara TNI dan Polri," kata dia, Rabu (23/6/2021).
Advertisement
Yusri menyebut, pola pengamanan tidak berubah. Artinya sama seperti persidangan sebelumnya. "Pengamanannya sama dengan kemarin lah," ujar dia.
Dalam perkara tes hasil swab Rumah Sakit Ummi, jaksa penuntut umum menuntut Rizieq Shihab dengan hukuman 6 tahun penjara, karena dianggap turut menyebarkan berita bohong Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
"Menjatuhkan pidana terhadap Muhammad Rizieq bin Husein Shihab berupa pidana penjara selama 6 tahun. Berdasarkan barang bukti 1 sampai 26 keseluruhan," kata jaksa saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis 3 Juni 2021.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Polisi Imbau Pendukung Rizieq Shihab Tak Hadiri Sidang Vonis Kasus Tes Swab RS Ummi
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Timur meminta kepada para simpatisan mantan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab agar tidak datang langsung menyaksikan sidang vonis hasil tes swab RS Ummi, Bogor yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, pada Kamis 24 Juni 2021.
"Kami hanya mengimbau supaya dalam situasi Covid-19 yang sedang tinggi, tetapi memperhatikan protokol kesehatan dan tidak berkerumun," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan saat dihubungi merdeka.com, Selasa 22 Juni 2021.
Walaupun permintaan tersebut bukan sebuah larangan, Erwin berharap, masyarakat dapat memahami imbauan terkait sidang Rizieq Shihab tersebut. Hal ni agar angka penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta bisa kembali turun.
"Kami berharap masyarakat mempertimbangkan betul situasi Jakarta yang sudah tidak baik baik saja akibat banyak yang terpapar virus Covid-19. Sebisa mungkin menghindari berkumpul atau berkerumun apalagi dengan orang yang tidak kita ketahui membawa virus Covid-19," terangnya.
Advertisement