Top 3 News: Penjelasan Dokter soal Aksi Berjemur Warga yang Positif Covid-19

Menurut dokter, kegiatan berjemur di luar rumah bagi pasien positif Covid-19 yang menjalani isoman, masih terbilang aman selama menerapkan prokes. Seperti jaga jarak dan pakai masker.

oleh Maria FloraNanda Perdana PutraAdy AnugrahadiBam Sinulingga diperbarui 01 Jul 2021, 07:15 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2021, 07:15 WIB
RSUD BEKASI MENDIRIKAN TENDA
Petugas medis membawa pasien COVID-19 menuju tenda darurat di RSUD Bekasi, Rabu (23/6/2021). Tenda darurat didirikan sebagai upaya menambah ruang IGD yang dapat menampung 30 pasien menyusul ruangan di rumah sakit sudah penuh akibat lonjakan kasus Covid-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Lonjakan kasus positif Covid-19 juga menyasar wilayah Bekasi, Jawa Barat. Bahkan kini Pemerintah Kota (Pemkot) setempat telah menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro darurat.

Keterpakaian tempat tidur bagi pasien positif untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) bahkan dlaporkan telah melebihi standar WHO, yakni telah mencapai 90 persen. Akibat kondisi tersebut tak sedikit warga Bekasi yang harus menjalani isoma di rumah. 

Namun, kondisi tersebut malah menjadi permasalahan baru bagi warga sekitar. Seperti yang terjadi di Perumahan Rawalumbu RT 05 RW 31, Rawalumbu, Kota Bekasi. Pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dilarang berjemur di luar rumah. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Rabu, 30 Juni 2021.

Bahkan keluarga pasien mengaku sampai diintimidasi. Kondisi tersebut bahkan diakui oleh Ketua RW 31 Rawalumbu, Yusuf. 

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua KIPI Satgas Vaksinasi Kota Bekasi, Dr Waluyo Dwi Cahyono menjelaskan, bahwa kegiatan berjemur di luar rumah bagi pasien isoman, masih terbilang aman selama menerapkan prokes. Sepanjang tidak kontak dan jaga jarak, tidak menular.

Berita terpopuler kedua terkait kasus penganiayaan yang menimpa seorang sopir truk kontainer di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu, 26 Juni 2021. Pengemudi Mitsubishi Pajero berinisial O (39) kini ditetapkan tersangka.

Polisi bahkan telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Hasilnya, pengemudi Pajero tersebut dalam keadaan sehat baik fisik dan psikologis.

Sementara itu, sebuah apotek di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat kini tengah jadi sorotan. Pasalnya sempat terjadi antrean panjang yang pembelinya didominasi oleh pengemudi ojek online. 

Menurut salah satu warga, mereka membeli vitamin dan obat-obatan yang dipercaya dapat menangkal Covid-19

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu, 30 Juni 2021:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Warga di Bekasi Larang Pasien Isoman Berjemur karena Takut Tertular, Ini Kata Dokter

Tes Usap Pasca Libur Lebaran
Petugas medis melakukan tes usap antigen di pusat perbelanjaan kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/05/2021). Pasca libur lebaran, Forkopimda Kabupaten Bekasi melakukan swab tes antigen kepada sekitar 202 pedagang guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kejadian tak mengenakan dialami seorang pasien Covid-19 berusia lanjut (lansia) di Perumahan Rawalumbu RT 05 RW 31, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Lansia berinisial R (63) yang sedang isolasi mandiri, dilarang berjemur di luar rumah oleh warga sekitar.

Sang anak, AG menuturkan jika ayahnya terpapar Covid-19 saat sedang menjalani perawatan rutin untuk penyakit ginjalnya di sebuah rumah sakit swasta. Namun karena ruang isolasi rumah sakit tersebut sudah penuh, dokter menyarankan R untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Dianjurkan dari dokter RS Carolus (isoman), karena penuh pasien di situ," kata sang anak, AG kepada Liputan6.com, Rabu (30/6/2021).

Pihak keluarga lalu mengikuti anjuran dokter dan membawa R pulang untuk isolasi mandiri. Namun respons warga sekitar justru tak disangka-sangka. Pasalnya, saat hendak berjemur di luar rumah, R dilarang oleh sejumlah tetangganya yang merasa keberatan.

"Ayah saya sedang isoman di rumah dan warga di sekitar protes kalau ayah saya keluar untuk berjemur," ungkap AG.

 

Selengkapnya...

2. Polisi Sebut Penganiaya Sopir Kontainer di Jakut Sosok Tempramental Akibat Beban Kerja

vertical pajero
vertical pajero

Polisi telah memeriksa kejiwaan dari pengemudi Mitsubishi Pajero berinisial O (39) yang terlibat penganiayaan dan perusakan truk kontainer di Jakarta Utara. Hasilnya, yang bersangkutan dinyatakan sehat secara fisik dan psikologis.

"Kejiwaan sudah diperiksa dia sehat-sehat aja tidak ada gangguan jiwa," kata Wakapolres Metro Jakut, AKBP Nasriadi saat dihubungi, Rabu (30/6/2021).

Dia menambahkan, menurut keterangan keluarga, tindakan O menganiaya sopir dan merusak kontaineratas dasar emosi sesaat. O disebut menjadi temperamental sejak dibebani target yang luar biasa oleh kantor tempatnya bekerja.

Di satu sisi, O sangat membutuhkan pekerjaan yang dilakoni sekarang untuk mencukupi biaya hidup. Tapi, O sendiri belum bisa memenuhi target yang ditetapkan pihak perusahaan. Hal itu lah yang membuatnya kepikiran terus-menerus.

"Kami sudah periksa keluarganya, jadi tempramen dia muncul ketika ada masalah banyak di kepala dia. Jadi masalah yang dia pikirkan terus-menerus dia kerja dia bawa mobil. Karena target yang diberikan perusahaan dia untuk merekrut karyawan sebanyak-banyaknya itu belum tercapai target. Itu yang membuat dia kepikiran terus," papar Nasriadi.

 

Selengkapnya...

3. Imbas Pembeli Obat Membeludak, Apotek di Rawasari Jaktim Disegel Satpol PP

Sebuah Apotek di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat disegel sementara oleh Satpol PP DKI Jakarta.
Sebuah Apotek di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat disegel sementara oleh Satpol PP DKI Jakarta.

Sebuah apotek di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat, disegel sementara oleh Satpol PP DKI Jakarta. Hal tersebut imbas dari membeludaknya pembeli obat, sehingga menimbulkan kerumunan di halaman depan toko.

Salah seorang warga, Suci (23), mengatakan penyegelan tersebut berawal saat antrean yang semakin ramai di area halaman depan loket pelayanan. Pembeli yang didominasi oleh pengemudi ojek online menerima order untuk mengambil obat-obatan di apotek.

"Orderan online membeludak, ramai sopir ojol," tutur Suci kepada Liputan6.com, Rabu (30/6/2021).

Menurut Suci, orderan yang masuk dari pembeli online adalah vitamin dan obat-obatan yang dipercaya dapat menangkal Covid-19. Pembeli yang langsung datang ke lokasi pun bercampur dengan ojek online, sehingga menimbulkan kerumunan.

Peristiwa itu sendiri terjadi siang tadi sekitar pukul 10.00 WIB. Imbas kerumunan tersebut, petugas kepolisian dan Satpol PP pun mendatangi lokasi dan melakukan penyegelan sementara hingga 1 Juli 2021 pukul 07.00 WIB pagi.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya