Imbas PPKM Darurat, Pasar Cisalak Depok Sepi Pengunjung

PPKM Darurat yang diterapkan di Kota Depok, memberi dampak terhadap sejumlah sektor masyarakat, salah satunya kegiatan jual beli pasar tradisional.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 05 Jul 2021, 17:32 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2021, 17:32 WIB
Pasar Cisalak Depok, Jawa Barat
Pasar Cisalak Depok, Jawa Barat. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Depok - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang diterapkan di Kota Depok, memberi dampak terhadap sejumlah sektor masyarakat, salah satunya kegiatan jual beli pasar tradisional. Seperti di Pasar Cisalak, selama penerapan PPKM Darurat, pasar yang berada di Kecamatan Cimanggis mengalami sepi pengunjung dan mendapatkan keluhan dari pedagang.

Kepala UPT Cisalak Pasar, Sutisna mengatakan, penerapan PPKM Darurat diterapkan di Pasar Cisalak dan telah dilaksanakan sejak tiga hari lalu. Selama penerapan kebijakan tersebut operasional Pasar Cisalak hanya beroperasi sejak pagi hingga pukul 20.00 WIB dan kapasitas pengunjung hanya mencapai 50 persen.

"Memang pasar agak terasa sepi sejak penerapan PPKM Darurat berbeda dengan sebelumnya," ujar Sutisna, Senin (5/7/2021).

Sepinya pengunjung, lajut Sutisna sempat mendapatkan keluhan dari para pedagang. Menurutnya, banyak dagangan yang di jual masih tersisa lantaran sepinya pengunjung ke Pasar Cisalak. Dari pantauannya di lapangan, selain sepi pengunjung harga kebutuhan pokok di Pasar Cisalak masih stabil dan hanya terjadi kenaikan harga pada cabai rawit.

"Iya harga cabai rawit merah sebelumnya Rp 55 ribu perkilogram, kini menjadi Rp 60 ribu perkilogram atau naik sebesar Rp 5 ribu," terang Sutisna.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rugi

Sementara itu, salah seorang pedagang Sayur Pasar Cisalak, Sulis mengatakan, berkurangnya pengunjung pasar membuat dagangannya sedikit yang laku. Hal itu sudah terjadi sejak hari kedua penerapan PPKM Darurat di Kota Depok. Akibat minimnya pembeli, sejumlah sayuran yang dia jual dan tidak laku mengalami pembusukan sehingga menimbulkan kerugian.

"Masih sepi mas, jadinya ya dagangan saya masih banyak dan ada beberapa sayuran yang tidak terjual jadi layu atau busuk," ucap Sulis.

Sulis memperkirakan, minimnya pengunjung Pasar Cisalak dikarenakan warga enggan keluar rumah. Apalagi sejumlah jalan di Kota Depok dilakukan penyekatan, sehingga warga lebih berdiam diri di rumah dari pada harus keluar rumah kena macet akibat penyekatan di sejumlah jalan di Depok.

"Mungkin juga warga males keluar karena kan di Depok lagi ramai jalan yang di sekat," kata Sulis.

Sulis berharap, kebijakan penerapan PPKM Darurat dapat segera selesai sehingga warga dapat beraktifitas kembali, khususnya warga yang ingin berbalanja ke Pasar Cisalak. Menurutnya, apabila kebijakan tersebut terus dilakukan dan kondisi pasar masih tetap sepi, dirinya menyakini para pedagang di pasar akan mengalami kebangkrutan karena tidak ada pemasukan dalam penjualan.

"Ya kalau pasar sepi terus yang ada pedagang pada bangkrut karena uang modal harus digunakan untuk belanja, sedangkan pembeli jarang," keluh Sulis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya