Menkes: Vaksinasi Berbayar Adalah Opsi, Masyarakat Bisa Ambil atau Tidak

Banyak pengusaha yang belum mendapatkan akses program vaksinasi gotong-royong melalui jalur KADIN. Sehingga, pemerintah menyediakan program vaksinasi yang berbayar.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Jul 2021, 15:32 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2021, 14:14 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi RSHS Bandung, 30 Desember 2020. (Foto: Liputan6com/AdityaEkaPrawira)
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi RSHS Bandung, 30 Desember 2020. (Foto: Liputan6com/AdityaEkaPrawira)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi berbayar merupakan opsi yang disediakan oleh pemerintah. Menurut dia, masyarakat tidak diwajibkan untuk mengikuti program vaksinasi gotong-royong berbayar.

"Vaksin gotong royong ini merupakan opsi. Jadi, apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak. Prinsipnya, pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin gotong-royong baik melalui perusahaan maupun melalui individu," kata Budi dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin (12/7/2021).

Dia menjelaskan banyak pengusaha-pengusaha yang belum mendapatkan akses program vaksinasi gotong royong melalui jalur Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Sehingga, pemerintah menyediakan program vaksinasi gotong-royong individu yang berbayar.

"Ada beberapa misalnya, perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan-perusahaa kecil. Itu juga mereka mau mendapatkan akses vaksin gotong-royong, tapi belum bisa masuk melalui programnya KADIN," jelasnya.

Selain itu, Budi menyampaikan vaksinasi gotong-royong juga membuka kesempatan bagi warga negara asing (WNA) yang sudah tinggal, beraktivitas, dan berusaha lama di Indonesia mendapatkan akses vaksin. Dia memastikan vaksinasi gotong-royong individu dimulai saat jumlah vaksin Covid-19 sudah masif.

"Sehingga, benar-benar akses masyarakat yang lain akan besar. sedangkan masyarakat yang ingin mengambil opsi yang lain juga tersedia. Sehingga opsinya semuanya tersedia," tutur Budi.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Vaksin Berbayar Ditunda

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk berencana melakukan vaksinasi gotong-royong individu berbayar pada Senin, 12 Juli 2021. Adapun vaksin Covid-19 yang akan dipakai dalam pelaksanaan vaksinasi individu ini adalah vaksin Sinopharm.

Harga dari vaksinasi gotong-royong berbayar ini sebesar RpRp 321.660 per dosis dan harga layanan vaksinasi Rp 117.910 per dosis. Sehingga, total masyarakat harus membayar Rp 439.570 untuk satu kali suntikan vaksin.

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali suntikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Dengan begitu, masyarakat harus merogoh kocek Rp 879.140 untuk dua dosis vaksin Sinopharm.

Namun, Kimia Farma memutuskan untuk menunda layanan Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar. Besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat Manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar serta pengaturan pendaftaran calon peserta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya