Jokowi: Pemerintah Kerja Sama dengan Industri Dalam Negeri untuk Penuhi Oksigen Medis

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat kebutuhan terhadap oksigen melonjak di sektor medis.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Jul 2021, 11:14 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 11:13 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi merespons kritikan BEM UI yang menyebut dirinya The King of Lip Service. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat kebutuhan terhadap oksigen melonjak di sektor medis. Untuk itu, dia menyampaikan pemerintah bekerja sama dengan industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan oksigen nasional.

"Kita bekerja sama dengan industri-industri di dalam negeri untuk mengamankan pasokan dan distribusi oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat," kata Jokowi usai meninjau PT Aneka Gas Industri yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

Dia berharap upaya pemerintah ini dapat memenuhi kebutuhan oksigen medis secara nasional. Pasalnya, kata Jokowi, lonjakan kebutuhan oksigen ini tak hanya terjadi di rumah sakit namun juga di tempat isolasi pasien Covid-19.

Adapun PT Aneka Gas Industri adalah anak usaha perusahaan PT Samator yang merupakan perusahaan penyedia oksigen. Jokowi mengapresiasi langkah PT Samator dalam memenuhi kebutuhan oksigen untuk sektor medis.

"PT Samator yang telah bekerja maksimal memenuhi kebutuhan oksigen medis denfan terus menambah kapasitas produksinya sehingga sangat membantu supply oksigen nasional," tutur Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Konversi

Sebelumnya, Juri Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melaporkan komitmen konversi oksigen industri ke medis hingga 80 persen. Menurut dia, konversi ini bisa memenuhi kebutuhan oksigen nasional mencapai 575.000 ton.

"Kami telah mendapatkan komitmen dari Kementerian Perindustrian untuk konversi oksigen industri ke medis hingga angka 80 persen," katanya saat memberikan keterangan dalam agenda Pernyataan Pers Harian PPKM Darurat secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Rabu 14 Juli 2021.

Dilansir berdasarkan laporan Kemenkes pada Selasa (13/7), terdapat peningkatan kebutuhan jumlah oksigen di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten dan Bali.

Pada tujuh wilayah tersebut dilaporkan kebutuhan oksigen harian mencapai total 2.032 unit alat oksigen, terdiri atas ruang perawatan intensif mencapai total 714 unit, ruang isolasi sebanyak 1.318 unit.

Menurut Siti Nadia, strategi pemerintah adalah menambah pasokan oksigen. Kemudiam, mengupayakan agar penyaluran ke daerah-daerah yang tengah dihadapi lonjakan kasus COVID-19 bisa dilakukan secara cepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya