Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi perlu dimanfaatkan selama masa pandemi. Pasalnya, hal itu bisa memudahkan masyarakat untuk mengetahui informasi tentang kesehatan sampai pelayanan rumah sakit.Â
Hal itulah yang diungkapkan oleh Wali Kota Tarakan, Khairul. Ia mengatakan bahwa pemerintah Kota Tarakan mengandalkan aplikasi digital untuk membantu pelayanan kesehatan untuk warga.Â
Baca Juga
"Ada dua aplikasinya, pertama APAM (Aplikasi Pasien Anjungan Pendaftaran Mandiri, kedua SIM RS (Sistem Informasi Manajemen RS). Jadi ada dua, ini yang mereka lakukan," ujar Wali Kota Tarakan Khairul dihimpun dari merdeka.com, Selasa (13/7).
Advertisement
Saat ini aplikasi tersebut sudah digunakan oleh RSU Kota Tarakan dan akan direplikasi di rumah sakit lainnya di Tarakan.
Untuk aplikasi APAM ini, jelas Khairul, dapat digunakan warga untuk mengecek ketersediaan kamar di rumah sakit, melihat jumlah pasien hingga rekam medis.
"Jadi kalau misalnya sewaktu-waktu dia diminta ke luar daerah ke tempat mana saja, ke dokter mana saja, bisa dia buka rekam medisnya di aplikasi itu," katanya.
Sistem ini telah terkoneksi dengan BPJS. Pasien BPJS bisa mendaftar melalui aplikasi tersebut. RS juga dimudahkan untuk mengklaim pasien secara otomatis karena langsung terkoneksi.
Aplikasi ini bisa juga digunakan untuk pasien yang ingin berkonsultasi secara daring dengan dokter. Khairul mengatakan, hal ini bisa mengurangi penumpukan di rumah sakit dan membatasi mobilitas untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
"Katakanlah nih dia habis berobat terus ada keluhan yang lain, nah bisa dia tanyakan melalui aplikasi itu, sehingga dia tidak perlu ke RS lagi. Dan itu juga mengurangi penumpukan pasien di RS, terutama pasien-pasien poli dan kalau misalnya pasien menumpuk kan ada risiko terjadi penularan kan," ujarnya.
Aplikasi tersebut sudah bisa digunakan warga melalui telepon genggam dengan diunduh di Play Store.
"Ada aplikasinya, itu di download di PlayStore untuk APAM. Kalau SIM RS itu mereka siapkan bisa jadi di Play Store," ujar Khairul.Â
Â
(*)