Ikatan Aktivis 98: Dalang Aksi Demo 24 Juli Tak Punya Empati Penderitaan Rakyat

Ketua Ikatan Aktivis 98 menduga, ada 3 kelompok yang terlibat dalam aksi demo 24 Juli 2021. Pertama, dalang aksi yang berasal dari elite politik yang mencoba menaikkan rating kelompoknya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Jul 2021, 08:47 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 08:47 WIB
Ilustrasi Demo. (Liputan6.com/Abdillah)
Ilustrasi Demo. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Ikatan Aktivis 98 Imanuel Ebenezer menduga, rencana aksi demo bertajuk Jokowi End Game hari ini ditunggangi elite politik yang memanfaatkan situasi Covid-19.

"Kelompoknya, kita yakini adalah kelompok yang memanfaatkan wabah pandemi untuk berkuasa kembali," kata pria karib disapa Noel dalam keterangan tertulis diterima, Sabtu (24/7/2021).

Dia mengatakan, dugaan terkait didasari dari sebaran meme yang diyakini dibuat oleh mereka yang mengerti cara propaganda dan provokasi. Targetnya, mempengaruhi masyarakat agar mau turun ke jalan.

"Padahal aksi demo ini jika benar terjadi akan berdampak besar pada peningkatan Covid-19. Dalang aksi ini tak punya empati pada penderitaan rakyat," kata dia.

Imanuel Ebenezer menyebut, melalui poster yang tersebar diketahui sang provokator menggunakan latar pengemudi ojek online beserta masyarakat diharapkan turun ke lapangan untuk menolak penerapan PPKM Darurat jika diperpanjang. Akibatnya, akan ada gerakan massa yang terpantik dan akan melakukan long march menuju Istana Negara.

Padahal, Noel mengaku, saat berkomunikasi dengan para komunitas ojek online, tidak ada niatan mereka melakukan hal tersebut.

"Para Ojol ini sendiri kaget atas propaganda itu Makanya saya sebut penyebar meme 24 Juli adalah kompok kelompok monster lucu. Dan, jelas ini punya dalang. Mereka ini selalu berencana mengorbankan rakyat untuk syahwat kekuasaannya," kritik Noel.

Dia menduga, ada 3 kelompok yang terlibat dalam aksi demo. Pertama, dalang aksi yang berasal dari elite politik yang mencoba menaikkan rating kelompoknya.

Kedua, kelompok kriminal yang akan siap sedia mengambil untung jika terjadi kekacauan. Ketiga, kelompok dan komunitas rakyat yang mudah terhasut dengan sebaran meme hoax.

"Kita tetap berharap semua (hari ini) tetap di rumah dan berpikir jernih demi keluarga," tandas Noel.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Polisi Minta Pendemo Tidak Timbulkan Kerumunan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus meminta, kepada para komunitas ojek online alias ojol, pedagang kaki lima, mahasiswa dan aliansi masyarakat untuk tidak menimbulkan kerumunan di tengah pandemi. Permintaan ini dinyatakan Yusri, usai ramainya ajakan turun berunjuk rasa pada Sabtu 24 Juli 2021, untuk menolak perpanjangan PPKM Darurat untuk kali ketiga.

"Silakan kalau mau menyampaikan pendapat datang ke Polda Metro akan kita terima. Secara bijak untuk kita bisa hindari kerumunan supaya jangan jadi klaster lagi," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jumat 23 Juli 2021.

Yusri mengingatkan, kepada siapa pun yang ingin berdemonstrasi untuk tidak egois dan melihat kondisi pandemi Covid-19 yang belum terkendali. Dia meminta kepada mereka untuk melihat kapasitas rumah sakit dan sulitnya tanah kuburan untuk menolong nyawa para pasien Covid-19.

"Lihat rumah sakit kuburan sudah penuh. Apa mau diperpanjang lagi PPKM ini. Sementara masyarakat mengharapkan supaya bisa relaksasi," kata dia.

Melalui selebaran yang dilihat Liputan6.com, aksi besok bertajuk Jokowi End Game. Aksi turun ke jalan ini disebut akan menghelat long march mulai dari Glodok sampai di titik kumpul Istana Negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya