5 Cerita Megawati Tentang Persahabatan Sejati Bung Hatta dan Bung Karno

Wakil Presiden RI pertama Bung Hatta, menurut Megawati memiliki hubungan persahabatan yang sangat erat dengan ayahnya yaitu Presiden RI pertama Soekarno.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2021, 15:00 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri webinar dengan penerima Kalpataru.(Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan beberapa kisah menarik saat menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-199 Proklamator RI, Mohammad Hatta atau Bung Hatta.

Acara yang bertujuan untuk mengenang jasa proklamator Indonesia tersebut digelar secara virtual oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BNKP) PDI Perjuangan, yang juga dihadiri oleh putri Bung Hatta, Meutia Farida Hatta, pada Kamis (12/8/2021).

Megawati sempat menceritakan beberapa kisah hubungan baik keluarganya dengan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta. Dirinya bahkan mengakui bahwa putri Bung Hatta yaitu Meutia Hatta, merupakan teman main masa kecilnya.

"Ketika kami kecil, tentu bapak ibu saya bersahabat dengan Pak Hatta dan Tante Rahmi, panggilannya Ibu Hatta," ujar Megawati.

Menurut Megawati, Bung Hatta memiliki hubungan persahabatan yang sangat erat dengan Presiden pertama RI, Sukarno atau Bung Karno. Hal ini dibuktikan oleh salah satu cerita Megawati saat mengisahkan ketersediaan keluarga Bung Hatta ketika diminta menjadi wali di pernikahan Guntur Soekarnoputra.

"Ibu saya minta ke Pak Hatta dan Tante Rahmi mewakili, bisa tidak Pak Hatta mewakili keluarga Bung Karno? Spontan Pak Hatta bilang oke, kalian kan anak saya juga. Itu satu keindahan tersendiri," ujarnya.

Saat itu menurut Megawati, sang ayah atau Sukarno sedang menjadi tahanan rezim Orde Baru dan tidak bisa menghadiri acara pernikahan yang digelar putranya, yakni Guntur Soekarnoputra.

Berikut lima cerita Megawati tentang Bung Hatta, yang dihimpun Liputan6.com: 

1. Persahabatan Sejati Dua Proklamator

Melalui acara peringatan hari lahirnya Bung Hatta, Megawati Soekarnoputri mengisahkan kalau ayahnya, Presiden pertama RI Soekarno dan Wapres pertama RI Mohammad Hatta merupakan sahabat sejati.

Dirinya bahkan mengatakan, kalau Bung Karno tak pernah memiliki wakil presiden setelah Bung Hatta memutuskan mundur dari jabatanya.

Megawati menyebut di akhir-akhir pemerintahan, beberapa pihak mengatakan bahwa hubungan keduanya banyak perbedaan sehingga Bung Hatta mundur dari jabatan wakil presiden. Namun, dia menekankan bahwa hubungan dua keluarga Proklamator RI itu sangat dekat.

"Tapi coba pikir, kenapa setelah itu Bapak saya tak mau ada wakil presiden lagi? Karena dia tak mau ada wakil lagi. Tetapi cuma Pak Hatta. Itu persahabatan sejati," kata Megawati dalam acara webinar peringatan HUT Mohammad Hatta ke-119 yang digelar virtual sebagaimana dikutip dari siaran pers, Kamis, 12 Agustus 2021. 

 

2. Bung Hatta Jadi Wali Nikah Guntur Soekarnoputra

Dalam kisah yang sama, Megawati menyebut eratnya persahabatan persahabatan dua proklamator tersebut bisa dilihat saat Bung Karno menjadi tahanan rezim Orde Baru. Saat itu, kakak Megawati, Guntur Soekarnoputri hendak menggelar pernikahan, namun Bung Karno tak bisa hadir.

Kemudian, Ibu Fatmawati meminta kepada Bung Hatta dan istrinya untuk mewakili keluarga Bung Karno. Tanpa pikir panjang, Bung Hatta yang telah menganggap anak Bung Karno sebagai anaknya pun langsung mengiyakan permintaan itu.

"Ibu saya minta ke Pak Hatta dan Tante Rahmi mewakili, bisa tidak Pak Hatta mewakili keluarga Bung Karno? Spontan Pak Hatta bilang oke, kalian kan anak saya juga. Itu satu keindahan tersendiri," ujarnya.

Presiden ke-5 RI itu heran apabila ada pihak yang meragukan persahabatan antara Bung Karno dan Bung Hatta. Megawati meyakini persahabatan dua tokoh proklamator RI itu akan abadi, selama Indonesia Raya berdiri.

"Kalau sekarang ada yang masih berusaha dikutak kutik itu pasti aneh. Orang-orang itu bilang perbedaan Bung Karno dan Bung Hatta, inilah itulah. Saya bilang orang itu mengerti tidak ya yang sebenarnya?" tegas Megawati.

 

3. Bung Karno Tanam Ari-Ari Anak Bung Hatta

Dalam kisah persahabatan orang tuanya yang diceritakan Megawati, anak dari Bung Hatta, Meutia Hatta juga mengakui soal persahabatan kedua keluarga mereka.

Dia mengingat bagaimana ayahnya memang menjadi wakil keluarga Soekarno saat Guntur Soekarno menikah. Bahkan Meutia juga mengakui, bahwa Bung Karno-lah yang menguburkan ari-arinya saat dirinya dilahirkan.

Saat itu, Hatta memilih untuk buru-buru ke Istana Kepresidenan untuk menghadiri rapat kabinet. Namun, Bung Karno yang datang menjenguk, memahami pentingnya budaya menanam ari-ari sebagai orang Jawa. Sehingga dia yang menanam ari-arinya.

"Ini satu timbal balik yang manusiawi, tetapi juga sebuah persahabatan luar biasa," kata Meutia Farida Hatta.

 

4. Hubungan Keluarga Dua Proklamator

Kemudian, Megawati juga menceritakan kenangannya dengan Bung Hatta. Dirinya, menyebut putri Bung Hatta, Meutia Farida Hatta merupakan teman masa kecilnya.

"Ketika kami kecil, tentu bapak ibu saya bersahabat dengan Pak Hatta dan Tante Rahmi, panggilannya Ibu Hatta," ujar putri Presiden pertama dan Proklamator RI Soekarno, Megawati sebagaimana dikutip dari siaran pers, Kamis, 12 Agustus kemarin.

Menurut dia, Bung Hatta memiliki sifat berbeda dengan sang ayah, Soekarno yang cenderung spontan, sangat dinamis, dan humoris. Sementara, Bung Hatta adalah sosok yang sangat berdisiplin dan formal.

Oleh sebab itu, Megawati kerap cemas apabila diajak bertemu dengan Bung Hatta. Bahkan, dia merasa seperti 'tekanan batin' tiap kali berkunjung ke rumah Bung Hatta.

"Kalau ketemu Pak Hatta, langsung saya juga harus sangat bersikap baik. Artinya bahasa Indonesia beliau sangat runtut, beliau orang sangat disiplin. Saya khawatir kalau telat (saat bertemu Hatta, red)," jelas dia.

"Kalau sudah datang dulu ke rumah Pak Wakil Presiden, saya rasakan 'tekanan batin'. Karena saya ini aslinya agak nakal," sambung Megawati.

Dia lalu mengenang momen saat dirinya memprovokasi Meutia Farida untuk bermain panjat pohon dengannya. Megawati sendiri suka memanjat pohon, namun di rumah Bung Hatta dia tak bisa memanjat pohon.

"Ayo naik pohon, karena saat itu bapak ibunya (Bung Hatta dan istrinya) sedang tak di rumah. Kami naik pohon, rasanya sangat merdeka," tutur Megawati sambil tertawa.

"Tapi begitulah Pak Hatta, orangnya tenang, mengalir, berbahasa Indonesia yang sangat runtut," imbuh dia.

 

5. Jaga Perjuangan Pendiri Bangsa

Dalam kesempatan yang sama, Megawati mengingatkan untuk saling menjaga cerita sejarah perjuangan para pendiri bangsa terdahulu.

Dirinya mengingat saat Soekarno-Hatta dan para pendiri bangsa lainnya suka berdiskusi soal berbagai isu kebangsaan di Istana Merdeka. Diskusi sangat dinamis, kadang dengan suara meninggi, berbahasa Jawa atau Belanda.

Mengingat hubungan keluarganya dengan keluarga Bung Hatta, Megawati merasa sedih. Dia menilai pemimpin berikutnya hanya menyematkan status pahlawan kepada mereka, namun tak banyak menceritakan kisah-kisah mereka.

"Banyak pahlawan kita, kemana mereka saat ini? Kenapa tak diceritakan kisah mereka dengan baik?" ucapnya.

Untuk itulah, kata dia, PDIP membuat Badan Nasional Kebudayaan Pusat PDIP untuk mengangkat kisah-kisah para pahlawan. Megawati menekankan kisah perjuangan pahlawan harus dijaga dan diceritakan kembali.

"Kita ini sekarang sudah enak. Kenapa perjuangan itu tak dijaga untuk bisa bermakna? Bahwa pahlawan itu kan punya anak keturunan. Saya bangga bapak ibu saya jadi pahlawan nasional. Keluarga pahlawan lain juga begitu?" tutur Megawati.

 

(Deni Koesnaedi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya