Survei IPO: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden dan Wapres Menurun Cukup Tajam

Hasil Survei IPO terhadap wapres juga disebutkan cukup mengkhawatirkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2021, 17:27 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2021, 17:27 WIB
Jokowi Perkenalkan 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin bersiap memperkenalkan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). 12 Wakil Menteri datang dari berbagai macam latar belakang dengan harapan dapat membantu kerja para menteri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei persepsi publik atas kinerja presiden dan wakil presiden. Publik yang menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo sebesar 52 persen. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin hanya 32 persen.

Sementara yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 41 persen. Sementara untuk Ma'ruf Amin mencapai 58 persen.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, angka ini terjadi penurunan yang cukup tajam dibandingkan survei sebelumnya.

"Dalam catatan IPO kali ini, angka kepuasan mencapai 52 persen yang menyatakan puas. Kemudian 41 persen menyatakan tidak puas. Kalau dibandingkan survei April, presiden masih mendapat tingkat kepuasan sebesar 56 persen. Berarti ada penurunan yang lumayan tajam," ujar Dedi saat memaparkan survei dalam diskusi daring, Sabtu (14/8/2021).

Dia menambahkan, hasil survei kepuasan terhadap kinerja wapres cukup mengkhawatirkan. Angka survei dari publik terhadap Wapres yang sudah memimpin separuh periode ini berada pada kondisi yang stagnan.

"Angka kepuasan terhadap wapres masih 32 persen. Ini konsisten sejak awal periode 2019-2024," jelasnya.

 

Kinerja KPC-PEN

Sementara itu, survei ini juga mencatat penilaian publik terhadap kepuasan kinerja Komite Penanganan Covid-10 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Disebutkan sebanyak 63 persen menyatakan tidak puas. Hanya 37 persen yang menyatakan puas.

"Begitu juga dengan KPC-PEN ini juga dianggap belum sesuai dengan harapan publik. Hanya ada 37 persen yang menyatakan puas dengan KPC-PEN. Kemudian sisanya 63 persen menyatakan tidak puas dengan kinerja KPC-PEN," jelas Dedi.

IPO menggelar survei pada 2-10 Agustus 2021. Survei menggunakan teknik multistage random sampling untuk pengambilan sampel. Jumlah representasi sampel sebanyak 1200 responden. Survei memiliki sampling error 2,5 persen dengan tingkat akurasi data 97 persen.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya