Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). Kunjungan tersebut sekaligus penerbangan perdana Jokowi dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan yang telah dicat ulang menjadi merah putih.Â
Ada sederet pesan yang disampaikan orang nomor satu tersebut di hadapan sejumlah pihak. Saat meninjau PT Asia Prima yang memproduksi porang, Jokowi mengatakan bahwa porang akan jadi makanan sehat di masa depan karena berfungsi sebagai pengganti beras.
Baca Juga
Terkait vaksin Covid-19, Jokowi juga menitipkan sebuah pesan kepada para kepala daerah untuk segera menghabiskan stok vaksin yang tersedia. Dikarenakan akan ada banyak lagi pengiriman vaksin Covid-19 ke Tanah Air dalam waktu dekat ini.
Advertisement
"Saya juga sudah janji juga dengan Pak Gubernur Sumbar, habis kirim, habis kirim, semua seperti itu," jelas Jokowi saat berdialog dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kamis.
Jokowi sempat pula menyinggung pembelajaran tatap muka yang telah lama dinantikan para pelajar dihadapan siswa SMAN 5 Pekanbaru, Riau melalui video conference.Â
Meski begitu, Jokowi tetap mengingatkan para siswa untuk tetap memakai masker jika belajar tatap muka dibuka kembali.
Berikut sederat pesan Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Madiun:
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
1. Porang Akan Jadi Makanan Sehat
Presiden Jokowi mengatakan porang akan menjadi makanan sehat masa depan. Pasalnya, porang memiliki rendah kalori dan rendah gula.Â
"Kita tahu porang ini akan menjadi makanan masa depan karena low calories, low carbon dan juga rendah kadar gula, bebas kadar gula. Saya kira ini menjadi makanan sehat masa depan," kata Jokowi saat meninjau pabrik pengolahan porang PT Asia Prima di Kabupaten Madiun Jawa Timur, Kamis (19/8/2021).
"Ini juga bisa menjadi pengganti beras yang lebih sehat karena kadar gulanya sangat rendah," sambungnya.
Berdasarkan pantauan di Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi tampak berkeliling di pabrik pengolahan porang yang menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia. Dia melihat langsung proses pengolahan, dari Porang masih berbentuk umbi-umbian hingga menjadi produk jadi berbentuk irisan tipis.
Menurut dia, pengelohan porang di PT Asia Prima memberikan nilai tambah yang baik untuk para petani. Jokowi mendapat laporan bahwa petani bisa menghasilkan 15-20 ton porang dalam 1 hektare lahan.
Untuk itu, Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo untuk serius menggarap porang. Terlebih, porang menjadi komoditas ekspor dengan tren penjualan yang sedang meningkat.
Advertisement
2. Ingin Vaksinasi Covid-19 Door to Door Dilakukan di Semua Provinsi
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi turut mengapresiasi hasil kerja yang telah dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN). Yakni menggelar program vaksinasi Covid-19 door to door atau dari rumah ke rumah.
"Kita harapkan dari program yang dilakukan Badan Intelijen Negara ini betul-betul bisa berjalan dengan baik tidak hanya di provinsi-provinsi yang telah dilaksanakan pada hari ini. Tetapi juga di hari-hari yang akan datang juga bisa dilakukan," jelas Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Menurut dia, program vaksinasi Covid-19 door to door merupakan pelayanan kesehatan yang sangat baik. Sebab, petugas vaksin mendatangi langsung kampung atau rumah masyarakat yang akan divaksin.
"Saya sangat mengapresiasi program door to door ini karena memang ini adalah jemput bola mendatangi masyarakat, datang ke kampung kemudian langsung divaksin di rumah masing-masing," ujarnya.
Dia meminta program vaksinasi Covid-19 baik untuk pelajar maupun door to door terus dilanjutkan. Hal ini agar segera terbentuk herd immunity atau kekebalan komunal sehingga masyarakat terlindungi dari penyebaran virus Corona.
3. Minta Kepala Daerah Segera Habiskan Stok Vaksin Covid-19
Jokowi pun mengingatkan pemda tak segan melapor ke pemerintah pusat apabila stok vaksin di daerah sudah mulai menipis.
Hal ini disampaikan Jokowi saat berdialog dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah disela-sela meninjau vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021).
"Jadi stok vaksinnya itu tidak hanya di Sumatera Barat saja, di semua provinsi, segera habiskan, nanti kita kirim lagi," kata Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Menurut dia, Indonesia akan kedatangan vaksin Covid-19 dengan jumlah yang banyak dalam waktu dekat. Jokowi memastikan pemerintah pusat akan segera kembali mengirimkan apabila stok vaksin di daerah sudah menipis.
Jokowi mendapat laporan bahwa program vaksinasi Covid-19 di Sumatera Barat berjalan dengan baik. Total sudah sekitar 650.000 masyarakat yang mendapat suntikan vaksin virus corona.
"Insyaallah kita sudah lebih dari 15 persen dari semua penduduk Sumbar," ucap Mahyeldi.
Advertisement
4. Ingatkan Pelajar Tetap Pakai Masker Meski Tatap Muka Dibuka
Saat berbincang dengan salah satu siswa SMAN 5 Pekanbaru, Riau melalui video conference, Jokowi mengingatkan para pelajar di seluruh Indonesia untuk tetap memakai masker apabila nantinya pembelajaran tatap muka telah diizinkan.
"Kita semuanya berharap anak-anak itu segera bisa belajar tatap muka. Tapi juga kita semuanya harus hati-hati jangan sampai nanti lepas dibuka belajar tatap muka, ada yang terpapar Covid-19" ujar Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
"Ini harus kita hindari. Oleh sebab itu, saya titip makai masker ini harus meskipun sudah di vaksin," sambung Jokowi disela-sela peninjauan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di Kabupaten Madiun Jawa Timur, Kamis (19/8/2021).
Menurut dia, virus corona selalu bermutasi. Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tak memprediksi akan ada virus cCrona varian Delta yang memiliki tingkat penularan sangat tinggi.
Jokowi menyadari bahwa para pelajar tak sabar melakukan pembelajaran tatap muka. Dia menegaskan bahwa pembelajaran tatap muka dapat dilakukan apabila seluruh siswa di Indonesia telah divaksin Covid-19.Â