Kemendikbud Minta Perguruan Tinggi Implementasikan Kampus Merdeka Agar Hasilkan Lulusan Unggul

Kemendikbudriste memastikan program Kampus Merdeka akan membekali mahasiswa dengan kompetensi dan pengalaman yang konkret.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 28 Agu 2021, 22:51 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2021, 22:51 WIB
Semangat Mahasiswa Disabilitas Ikuti Kelas Terapi Wirausaha
Mahasiswa berkebutuhan khusus memotong telur asin di Lembaga Pendidikan dan Keterampilan Kampusnya Manusia, Kranggan, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (3/12/2020). Kelas terapi ini dilakukan dua kali dalam seminggu yang bertujuan meningkatkan kecerdasan motorik dan verbal. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudriste) memastikan program Kampus Merdeka akan membekali mahasiswa dengan kompetensi dan pengalaman yang konkret. 

"Kampus Merdeka bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman dan kompetensi yang memang akan terhubung dengan kebutuhan dunia kerja dan dinamika era revolusi industri," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Nizam dalam Webinar Sinergi Memperkuat Riset dan Inovasi Nasional di Jakarta, Sabtu (28/8/2021), seperti dikutip dari Antara.

Untuk itu, Nizam mendorong perguruan tinggi mengimplementasikan Kampus Merdeka agar menghasilkan lulusan yang unggul dan sangat dinanti oleh dunia kerja dan masyarakat.

Program Kampus Merdeka memberikan peluang bagi mahasiswa untuk dapat mengambil satu semester lintas program studi dan dua semester untuk pembelajaran berbasis pengalaman yang mencakup delapan kegiatan Kampus Merdeka, yaitu pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan mahasiswa, proyek mandiri, dan proyek membangun desa.

Dengan delapan kegiatan Kampus Merdeka tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia unggul untuk mewujudkan Indonesia maju.

Inovasi di Daerah

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni mengatakan iklim inovasi di daerah juga perlu didorong untuk mendukung pembangunan daerah yang berbasis riset.

Agus berharap koordinasi dan sinergi riset dari pemerintah pusat ke daerah semakin diperkuat untuk menghasilkan inovasi unggulan, termasuk tentang kebijakan penelitiannya.

Menurut dia, budaya inovasi juga harus didorong agar keunggulan-keunggulan daerah mampu berkembang sesuai dengan potensi terbaik yang dimiliki.

"Inovasi daerah merupakan upaya untuk mencapai tujuan utama penerapan otonomi daerah, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah. Sebab, pemerintah daerah memiliki keterbatasan, sehingga perlu didukung melalui penerapan inovasi," tutur Agus.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya