MPR: Perdamaian Menjadi Syarat Pembangunan

Ahmad Muzani mengatakan, sebagai warga negara Indonesia, kita harus memahami empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Sep 2021, 13:10 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 11:51 WIB
Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani
Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani. (Dok Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan, sebagai warga negara Indonesia, kita harus memahami empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Hal ini disampaikannya saat melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di dua lokasi di Provinsi Lampung.

"Sebagai warga negara Indonesia, kita harus memahami empat pilar kebangsaan kita yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Serta pentingnya penguatan agar kita bisa menerapkan itu dalam kehidupan keseharian kita," kata dia dalam keterangannya, Rabu Rabu (1/9/2021).

Menurut dia, dengan empat pilar, keberagaman dan toleransi untuk membina perdamaian bisa diwujudkan. "Kalau mau lihat bukti empat pilar kebangsaan diterapkan dan dijalankan dengan baik, itu ada di Lampung. Warga Lampung sangat terbuka," tutur Sekjen Gerindra ini.

Muzani menyampaikan pesan agar masyarakat Indonesia harus bercermin pada toleransi keberagaman yang tinggi antar masyarakat yang ada di Lampung.

Sehingga pembangunan di Lampung tetap berjalan ke arah yang lebih baik.

"Persatuan menciptakan perdamaian. Sementara perdamaian menjadi syarat pembangunan. Kita bersyukur di negara yang kita citai ini persatuan bisa dijunjung tinggi dan perdamaian bisa dirasakan. Akibatnya pembangunan berdampak bagi kemajuan dan kebaikan masyarakat," kata dia.

 

Negara yang Gagal

Muzani memberikan contoh negara-negara di dunia yang gagal menjaga persatuan dan kesatuan. Kegagalan itu menyebabkan tidak adanya pembangunan negara, sehingga yang terjadi hanya sebuah kemunduran. 

"Lihatlah negara-negara yang kini tidak mampu menjaga persatuan dan kedamaian. Mereka tidak bisa berbuat untuk rakyatnya. Apalagi membangun negaranya, karena masih terus bergelut dengan pergulatan politik yang menyebabkan negara itu tidak ada persatuan dan kesatua. Contoh yang nyata Afghanistan, Libya, Yaman dan Suriah yang masih terus terjadi perang saudara," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya