Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Sadis Pengamen di Bekasi

Polisi telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan sadis terhadap pengamen di Bekasi.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 02 Sep 2021, 20:25 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 20:25 WIB
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih memburu pelaku pembunuhan seorang pengamen bernama Kristianto (29) yang tewas mengenaskan di sebuah rumah makan di Kampung Karang Kitri, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin 30 Agustus 2021.

Pengejaran dilakukan petugas gabungan dari Polsek Bekasi Timur, Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya, yang sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan.

"Untuk pelaku sudah kita ketahui identitasnya, dan saat ini masih dalam pengejaran," kata Kapolsek Bekasi Timur, AKP Rusit Malaka, Kamis (2/9/2021).

Menurutnya, motif pembunuhan sadis tersebut dilatarbelakangi rebutan lahan mengamen antara pelaku dengan korban. Keduanya saling terlibat cekcok yang berujung pertikaian.

"Hasil penyelidikan sementara, motif pembunuhan diduga karena pelaku dan korban saling berebut lahan mengamen," ujar Rusit.

Akibat pertikaian tersebut, korban tewas dengan puluhan luka tusukan senjata tajam yang digunakan pelaku. Korban tewas dengan posisi terduduk bersimbah darah di sebuah warung makan.

"Total ada 28 luka tusukan senjata tajam yang ditemukan di tubuh korban," ungkapnya.

Periksa 3 Saksi

tkp
TKP pembunuhan seorang pengamen oleh teman kerjanya di Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Sejauh ini polisi sudah memeriksa tiga orang saksi, yakni adik korban, pemilik rumah makan beserta sang adik yang saat itu ada di lokasi kejadian.

Diketahui, Kristianto tewas di tangan rekannya sesama pengamen, pada Senin malam. Korban ditusuk berkali-kali menggunakan parang hingga meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan.

Korban tewas dalam posisi duduk dan bersimbah darah di sebuah rumah makan nasi bebek. Sedangkan pelaku langsung melarikan diri usai menikam korban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya