Airlangga Minta PON XX Papua Mencontoh Prokes Ketat Olimpiade Tokyo 2020

Airlangga meminta penyelenggara mencontoh kesuksesan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang berhasil menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2021, 08:47 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2021, 08:47 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Humas Sekretariat Kabinet/Rahmat)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, seluruh pihak yang terlibat dalam PON XX Papua mulai dari atlet, pelatih, ofisial, tenaga pendukung, sampai masyarakat di sekitar venue harus sudah divaksin. Ditargetkan pada Oktober nanti, seluruh pihak yang terlibat sudah menerima dua dosis vaksin.

"Untuk vaksinasi, targetnya di Kabupaten dan Kota Jayapura, Mimika, Merauke, dan Keerom (sebagai daerah penyangga) vaksinasinya minimal 70% yang dosis 1, dan dosis 2 menyesuaikan. Untuk jumlah penonton memang terbatas (sesuai arahan Presiden) dan hanya boleh bagi yang sudah divaksin. Jadi harus didorong masyarakat siap divaksin," kata Airlangga saat meninjau venue PON XX Papua Stadion Lukas Enembe yang terletak di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Sabtu (4/9/2021).

Ketua Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini meminta persiapan penyelenggaraan PON yang rencananya akan digelar mulai 2 Oktober 2021, tak hanya sekadar dari sarana dan prasarana saja, tapi juga dari sisi pencegahan penularan Covid-19.

Airlangga meminta penyelenggara mencontoh kesuksesan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang berhasil menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) juga harus dijalankan secara ketat. Setiap kontingen yang menjadi bagian dari ajang ini harus melakukan skrining atau tes Covid-19 terlebih dahulu sejak berada di wilayah asal, sebelum berangkat menuju tempat berlangsungnya PON," ujarnya.

Airlangga juga meminta, setibanya di lokasi penyelenggaraan PON XX Papua, para kontingen harus melakukan skrining kembali sambil melakukan karantina/isolasi di fasilitas yang disediakan panitia.

"Alhamdulillah Wali Kota Jayapura responsif terhadap keberadaan kapal (isoter). Isoter kapal ini akan ada sampai PON selesai," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga memuji venue penyelenggaraan PON XX Papua. Stadion Lukas Enembe berada dalam satu komplek dengan gedung olahraga lainnya, seperti gedung indoor yang akan digunakan untuk pertandingan cabang olahraga basket dan voli, serta gedung akuatik untuk cabang olahraga renang, loncat indah, polo air, dan sebagainya.

Baik stadion maupun gedung olahraga tersebut memiliki fasilitas-fasilitas berstandar internasional yang tentunya bermutu tinggi. Lapangan cabang olahraga sepak bola di Stadion Lukas Enembe juga telah mengikuti standar FIFA, begitu juga dengan sarana pendukung lainnya.

Lintasan atletik sintetisnya juga sudah disertifikasi kelas 1 sesuai standar Federasi Atletik Internasional (IAAF). Sementara, untuk sarana dan prasarana di gedung akuatik sudah mendapatkan sertifikasi dari induk organisasi olahraga renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA), pada 27 Juni 2020 lalu.

"Luar biasa fasilitasnya," ujar Airlangga.

Berdampak pada Ekonomi

Airlangga berharap, pelaksanaan PON XX Papua ini bisa membawa dampak ekonomi bagi masyarakat Papua. PON XX Papua sukses, ekonomi masyarakat juga meningkat.

"Dampak sebelum PON yaitu pada pembangunan (infrastruktur), dan setelah PON, tentu dari pemanfaatan venue (yang sudah dibangun), juga dampak dengan banyaknya atlet yang datang untuk bertanding," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya