Ganda Putri RI Raih Emas Paralimpiade Tokyo 2020, Muhammadiyah: Membanggakan!

Belajar dari prestasi yang diraih Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah, menunjukkan keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang meraih prestasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2021, 12:09 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2021, 09:43 WIB
6 Potret Kemenangan Leani/Khalimatus Raih Emas Pertama di Paralimpiade Tokyo 2020
Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah. (Twitter/BadmintonTalk)

Liputan6.com, Jakarta Ganda putri parabadminton Indonesia Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional dengan mempersembahkan medali emas pertama di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

Keduanya sukses menundukkan pasangan China Cheng Hefang dan Ma Huihui dalam partai final ganda putri kategori SL3-SU5 yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Sabtu (4/9/2021) petang.

Leani/Khalimatus menjadi atlet pertama Indonesia yang berhasil mengakhiri puasa medali emas di Paralimpiade selama 41 tahun. Terakhir, kontingen Tim Merah Putih membawa pulang medali emas pada 1980.

Sekretaris Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah Defy Indiyanto Budiarto mengapresiasi hasil kerja keras Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah untuk kemenangan Merah Putih.

"Di tengah kondisi sulit bangsa yang sedang dilanda pandemi, hasil kerja keras kedua atlet ini menjadi kebanggaan dan penyemangat bagi bangsa dan seluruh masyarakat Indonesia," ujar Defy, Minggu (5/9/2021).

Apresiasi yang tinggi juga disampaikan kepada Dheva Anrimusthi dan Suryo Nugroho yang berhasil meraih perak dan perunggu di ajang serupa.

Tokoh muda Muhammadiyah ini mengatakan, terkadang masyarakat masih belum cukup melihat atau memperhatikan cabang olahraga parabadminton. Namun tidak disangka, justru yang kurang mendapatkan perhatian itu mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Belajar dari prestasi yang diraih Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah, juga Dheva Anrimusthi dan Suryo Nugroho, kata Defy, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk meraih prestasi.

"Kuncinya adalah kerja keras, disiplin, giat dan pantang menyerah," tuturnya.

Menurut Defy, apa yang diraih Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah, bisa menjadi pelajaran bagi generasi muda lainnya untuk melakukan yang terbaik di bidang masing-masing dan mengukir prestasi setinggi langit.

"Bagi yang suka badminton, serius dan giat berlatih di badminton. Begitu pula di bidang lainnya," katanya.

 

Harus Ada Perhatian

Muhammadiyah
Sekretaris Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah Defy Indiyanto Budiarto. (Ist)

Disisi lain, Defy juga meminta pemerintah untuk memberikan apresiasi yang layak bagi keduanya, serta memberikan perhatian yang lebih pada cabang-cabang olahraga lain yang dipertandingkan di paralimpiade.

"Prestasi ini menunjukkan bahwa kalau perhatian kita tinggi, hasilnya nyata dan kita terbukti mampu," pungkas Defy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya