Liputan6.com, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut angkat bicara soal penyambutan pembebasan penyanyi dangdut Saipul Jamil.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengaku prihatin dengan acara pembebasan Saipul Jamil tersebut yang dirayakan seperti pahlawan, bahkan diliput besar-besaran berbagai media. Padahal, Saipul Jamil adalah pelaku kekerasan seksual pada anak.
Baca Juga
"Itu perbuatan tercela. Saya khawatir para penonton TV menjadi memaklumi penyebab Saipul Jamil masuk penjara," ujar Retno dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (5/9/2021).
Advertisement
Menurt Retno, KPAI menilai munculnya Saipul Jamil di televisi akan membuat psikologis korban menjadi terpukul kembali dan sulit untuk pulih.
"Anak korban ataupun korban-korban kekerasan seksual lainnya menjadi makin takut terbuka atau bicara atas apa yang dialaminya, psikologis korban menjadi terpukul kembali dan bisa jadi sulit pulih ketika pelaku malah disambut seperti pahlawan," papar dia.
Berikut empat pernyataan KPAI soal penyambutan pembebasan penyanyi dangdut Saipul Jamil dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Dianggap Bahaya
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengaku prihatin dengan penyambutan pembebasan penyanyi dangdut Saipul Jamil yang diglorifikasi atau dirayakan seperti pahlawan, bahkan diliput besar-besaran berbagai media. Padahal, Saipul Jamil adalah pelaku kekerasan seksual pada anak.
"Itu perbuatan tercela. Saya khawatir para penonton TV menjadi memaklumi penyebab Saipul Jamil masuk penjara," kata Retno dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (5/9/2021).
Retno berpandangan, dengan penyambutan berlebihan tersebut, dikhawatirkan Saipul Jamil bisa merasa tidak bersalah atas perbuatannya.
"Jadi berikutnya bisa menganggap kekerasan seksual sebagai sesuatu yang normal. Ini sangat berbahaya," wanti dia.
Â
Advertisement
2. Bisa Buat Korban Makin Takut Terbuka
Retno kemudian menilai, anak korban ataupun korban-korban kekerasan seksual lainnya menjadi makin takut terbuka atau bicara atas apa yang dialaminya.
Selain itu, psikologis korban menjadi terpukul kembali dan bisa jadi sulit pulih ketika pelaku seperti Saipul Jamil malah disambut seperti pahlawan.
"Kita harus berpihak pada korban kekerasan seksual dan membantunya untuk pulih," terang Retno.
Â
3. Buat Psikologis Korban Kembali Terpukul
KPAI menilai, munculnya Saipul Jamil di televisi akan membuat psikologis korban menjadi terpukul kembali dan sulit untuk pulih.
"Anak korban ataupun korban-korban kekerasan seksual lainnya menjadi makin takut terbuka atau bicara atas apa yang dialaminya, psikologis korban menjadi terpukul kembali dan bisa jadi sulit pulih ketika pelaku malah disambut seperti pahlawan," papar Retno.
Â
Advertisement
4. Sebut Pelaku Bisa Merasa Tidak Bersalah atas Perbuatan
Menurut Retno, semua pihak harus berpihak pada korban kekerasan seksual dn membantunya untuk pulih.
KPAI khawatir munculnya Saipul Jamil di televisi akan membuatnya merasa tak bersalah telah melakukan kekerasan seksual kepada anak.
"Saipul Jamil adalah pelaku kekerasan seksual pada anak. Itu perbuatan tercela. Saya khawatir, para penonton TV menjadi memaklumi penyebab Saipul Jamil masuk penjara," kata dia.
"Pelaku bisa merasa tidak bersalah atas perbuatannya. Berikutnya bisa menganggap kekerasan seksual sebagai sesuatu yang normal. Ini sangat berbahaya," jelas Retno.