Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono menyampaikan sejumlah perkembangan terkini penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.
Salah satunya terkait vaksinasi Covid-19. Menurut Dante, Kementerian Kesehatan menargetkan pelaksanaan vaksinasi sebanyak 2,5 juta suntikan per hari.
Baca Juga
Dia mengatakan, hingga 31 Agustus 2021, tercatat telah ada 106.019.588 suntikan telah dilakukan di seluruh Indonesia.
Advertisement
"Laju vaksinasi harus terus ditingkatkan guna mencapai target 2,5 juta suntikan per hari. Rinciannya, 1,5 juta suntikan dilakukan di wilayah Jawa-Bali dan 1 juta suntikan di luar Jawa-Bali," ujar Dante dalam Konferensi Pers PPKM, Senin 6 September 2021.
Selain itu, dia pun mengingatkan, selama pandemi Covid-19 berlangsung, virus tersebut dikatakan akan terus melakukan mutasi.
Menurut Dante, saat ini telah terdeteksi virus varian Mu yang kebal vaksin. Ia mengatakan varian yang ditemukan di Kolombia tersebut memiliki retensi terhadap vaksin.
Berikut 6 pernyataan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono terkait perkembangan terkini penanganan kasus Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
1. Sebut Indonesia Sudah Lewati Masa Puncak Kasus Covid-19
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono mengatakan Indonesia sudah melewati puncak kasus Covid-19.
Hal ini ditandai dengan telah menurunnya kasus terkonfirmasi positif, pasien yang menjalani perawatan dan kematian Covid-19.
"Kita sudah melewati kasus puncak konfirmasi, kasus perawatan di rumah sakit, kasus kematian di rumah sakit untuk beberapa eskalasi, beberapa waktu lalu," ujar Dante dalam konferensi pers, Senin 6 September 2021.
Â
Advertisement
2. Kasus Covid-19 Indonesia Melandai, Berbeda dengan Negara Tetangga
Dante mengatakan, positivity rate Covid-19 di Indonesia saat ini berada di angka 6,97 persen. Hampir mendekati standar aman Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar 5 persen.
Saat Indonesia melandai, kasus Covid-19 di sejumlah negara tetangga masih mengalami peningkatan. Seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
"Di Malaysia masih terjadi terus kasus eskalasi, di Filipina masih terus terjadi, di Vietnam masih terus terjadi, sedangkan kita mulai menurun," terang Dante.
Â
3. Tracing Terus Dilakukan
Dante menuturkan, penurunan kasus Covid-19 jangan sampai membuat semua pihak lengah.
Di tengah penurunan kasus Covid-19, tracing (pelacakan) terhadap kasus kontak erat harus terus ditingkatkan.
Saat ini, kata Dante, capaian tracing di Indonesia baru mencapai 7,98 persen dari target 10 persen.
"Karena itu, tracing harus terus ditingkatkan," ucap dia.
Â
Advertisement
4. Targetkan 2,5 Juta Dosis Vaksin per Hari
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sebanyak 2,5 juta suntikan perhari yang disuntik vaksin.
Hingga 31 Agustus 2021, tercatat telah ada 106.019.588 suntikan telah dilakukan di seluruh Indonesia.
Dante mengatakan, kendati demikian, laju vaksinasi harus terus ditingkatkan guna mencapai target 2,5 juta suntikkan perhari.
Rinciannya, 1,5 juta suntikan dilakukan di wilayah Jawa-Bali, dan 1 juta suntikan di luar Jawa-Bali.
Kemudian, Dinas Kesehatan Provinsi perlu mempercepat laju distribusi dari provinsi ke kabupaten atau kota mengikuti laju pengiriman pusat, terutama bagi kabupaten atau kota yang mudah di jangkau.
"Tentu ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, kegiatannya bukan lagi kegiatan program vaksinasi pemerinta, tapi gerakan vaksinasi secara nasional," ucap Dante.
Ia menambahkan dengan mengubah diksi menjadi gerakan, maka kegiatan vaksinasi ini akan jadi tanggung jawab TNI/Polri, Kementerian Koperasi dan UKM, BIN, BKKBN, OJK, dan Swasta untuk perecepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi.
Kemudian, pemerintah dipimpin Sekda melakukan koordinasi lintas sektor untuk percepatan vaksinasi di wilayahnya.
Â
5. Ingatkan soal Varian Mu
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, virus tersebut dikatakan akan terus melakukan mutasi. Dante mengatakan saat ini telah terdeteksi virus varian Mu yang kebal vaksin.
Ia mengatakan varian yang ditemukan di Kolombia tersebut memiliki retensi terhadap vaksin.
Kendati demikian, ia mengatakan hal tersebut masih sebatas pada penelitian di ranah laboratorium dan tidak secara epidemiologi.
"Salah satu yang terjadi ini misalnya Delta, ini ada varian Mu, di Kolombia, bahwa varian ini secara laboratorium itu punya retensi terhadap kondisi vaksin, tidak dalam konteks epidemiologis, dan penyebarannya tak seperti Delta," terang Dante.
Terkait deteksi varian baru ini di Indonesia, ia mengatakan menurut deteksi genome yang telah dilakukan di Indonesia, tidak terdeteksi adanya varian Mu.
Dante berharap varian ini akan bernasib sama seperti Lambda yang sebelum menyebar luas sudah lebih dulu menghilang.
Â
Advertisement
6. Pastikan soal Ketersediaan Obat dan Oksigen
Di sisi lain, Dante juga menyoroti tentang ketersediaan obat di rumah sakit, pelayanan kesehatan, dan apotek secara umum. Ia berharap ketersediaan obat bisa dipantau secara online dan kondisinya baik.
Guna memastikan pemerataan stok obat di daerah, Dante menjalankan tiga strategi. Pertama, pemerintah pusat, daerah, dan pedagang besar farmasi, serta apotek perlu melakukan pemantauan ketersediaan obat secar periodik.
Kedua, mendorong pemerintah daerah dan fasyankes untuk melakukan pembelian obat melalui APBD. Dan pemantauan obat secara online melalui situs yang disediakan.
"Kami evaluasi memang ketersediaan obat secara nasional sudah mencukupi, untuk pembelian rumah sakit bisa melakukan pembelian melalui situs ini (pbf.binfar.kemkes.go.id/data_stok) dan apotek dalam melalui farmaplus.kemkes.go.id," tutur Dante.
Selain obat, yang menjadi perhatian Wamenkes Dante juga terkait ketersediaan oksigen. Ia mengatakan, sebelum adanya pandemi kebutuhan oksigen sebesar 400 ton sehari, sementara saat tinggi kasus Covid-19 tercatat dibutuhkan sebanyak 2.725 ton dalam sehari, padahal produksi oksigen kapasitas nasional hanya 1.700 ton per hari.
"Artinya kita kita membutuhkan oksigen, yang (saat itu) kondisinya sangat kurang sekali, karena itu kita melakukan berbagai macam modifikasi di saat sekarang," kata Dante.
Antara lain, dengan mengadakan oksigen konsentrator di beberapa rumah sakit dan dengan melakukan pemasangan oksigen generator.
Targetnya, menurut Dante, alat yang bisa produksi oksigen tersebut untuk bisa terpasang di seluruh provinsi di indonesia.
"Saat ini sudah terpasang 133 generator oksigen, dan kita harapkan 50 lagi akan terpasang di akhir tahun 2021, sehingga semua provinsi di Indonesia memiliki oksigen generator, sehingga terjadi peningkatan kasus yang membutuhkan oksigen lebih banyak maka akan tidak tergantung suplai dari pusat lagi," terang Dante.
Â
7. Ingatkan Jemput Bola karena Vaksinasi Lansia Rendah
Capaian vaksinasi lansia di Indonesia masih rendah. Dante menyebut, perlu adanya upaya jemput bola kepada lansia. Apalagi mereka termasuk kelompok rentan yang berisiko kematian bila terinfeksi Covid-19.
"Saya mengharapkan beberapa gerakan vaksinasi, seperti sentra vaksinasi yang dilakukan oleh teman-teman sekalian juga menyisir kelompok yang masih sedikit angka vaksinasi (lansia)," kata Dante.
"Saat ini, kami mencatat hanya 20 persen dari lansia yang sudah divaksinasi. Kalau kita bisa jemput bola untuk memanggil para lansia untuk bisa divaksinasi, tentu kita bisa menyelamatkan bapak/ibu dan nenek kita," Dante menambahkan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Indonesia baru mencapai 32,1 persen yang divaksinasi secara nasional. Terkait lansia, data juga menunjukkan, kematian Covid-19 pada lansia terbilang tinggi.
"Apabila pasien Covid-19 sama-sama dirawat, maka yang bukan lansia itu angka fatality rate atau angka meninggalnya di rumah sakit sekitar 15 persen, sedangkan lansia, angka kematiannya menjadi 37 persen," katanya.
"Diharapkan angka kematian lansia menurun dengan para lansia divaksinasi," Dante menjelaskan.
Â
Advertisement
8. Tegaskan Pentingnya Vaksinasi Covid-19
Kegiatan vaksinasi Covid-19, menurut Dante, merupakan salah satu framework yang penting. Ini bertujuan angka penularan virus Corona menjadi turun, sehingga pandemi dapat berakhir.
"Walau begitu, salah satu problem di dalam evaluasi pandemi adalah terjadinya mutasi dari virus Corona. Semakin panjang pandemi ini berjalan, semakin banyak mutasi yang akan terjadi," terang dia.
"Baru saja kita lewati masa-masa kritis, yang mana eskalasinya (kasus COVID-19) begitu tinggi karena varian mutasi Delta. Kalau kita diamkan secara natural, virus ini akan mempertahankan diri di dalam populasi untuk melakukan mutasi lebih lanjut," sambung dia.
Oleh karena itu, lanjut Dante, penurunan angka ketertularan Covid-19 di antara individu harus dilakukan Penguatannya, salah satu dengan kegiatan vaksinasi.
"Mudah-mudahan pandemi bisa selesai dan upaya kita melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk mempercepat vaksinasi dapat berjalan baik dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan," pungkas dia.
Vaksinasi Covid-19 Lampaui Target, Jakarta Sudah Aman?
Advertisement