Ada Penjualan Daging Anjing di Pasar Senen, Ikappi: Bukti Lemahnya Pengawasan

Ikappi menyayangkan kasus penjualan daging anjing di Pasar Senen, Jakarta Pusat baru terungkap setelah beberapa tahun beroperasi.

oleh Ika Defianti diperbarui 13 Sep 2021, 09:56 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2021, 09:55 WIB
20151213- Aksi Stop Daging Anjing-Jakarta-Johan Tallo
Komunitas pecinta anjing menggelar aksi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (13/12/2015). Dalam aksinya, mereka meminta semua pihak untuk tidak menelantarkan anjing dan menghentikan tradisi makan daging anjing. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) turut menyoroti temuan perdagangan daging anjing di Blok 3 Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Ketua DPW Ikappi DKI Jakarta, Miftahudin menyayangkan kasus perdagangan daging anjing di Pasar Senen itu baru terungkap setelah berjalan beberapa tahun. Menurut dia, ini merupakan bukti lemahnya pengawasan dari internal Perumda Pasar Jaya dan Pasar Senen.

"Ini kami sayangkan. Selama ini bagaimana Pasar Jaya kelola pasar. Jangan salahkan hanya (oknum) pedagang yang nakal. Jika pengawasan dilakukan secara benar, kami yakin para pedagang akan tertib dan sangat berhati-hati dalam hal ini," kata Miftahudin dalam keterangan tertulis, Senin (13/9/2021).

Ikappi turut menginvestigasi temuan penjualan daging anjing tersebut. Selain itu, Miftahudin juga mendorong adanya tindakan tegas kepada pedagang yang nekat menjual daging anjing di sekitaran Pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Pentingnya pengelolaan SDM yang cakap berintegritas tinggi, peduli terhadap pasar rakyat serta tidak melulu memikirkan output untuk peningkatan sumbangsih PAD dari pasar rakyat," ucapnya.

Miftahudin juga mengharapkan agar peristiwa tersebut menjadi evaluasi bersama, mulai dari Pemprov DKI Jakarta hingga pembinaan para pedagang pasar.

"Ini bukti bahwa proses pengawasan tidak jalan. Pengelola hanya memikirkan pemasukan," tutur dia.

Jual 4 Ekor Anjing Sehari

Semangat Susana Somali Rawat Ribuan Anjing di Tengah Pandemi
Seorang pekerja berdiri di gerbang Pejaten Shelter, rumah bagi lebih dari 1.400 anjing, di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Banyak anjing diselamatkan dari jalan, dan beberapa juga diselamatkan dari tukang daging yang menjual daging anjing. (AP Photo/Dita Alangkara)

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan praktik penjualan daging anjing di Pasar Senen, Jakarta Pusat, tersebar melalui media sosial (medsos).

Video itu direkam oleh Animal Defenders Indonesia (ADI). Dalam video viral tersebut, ADI menyertakan penjelasan tentang hasil penelusuran mengenai perdagangan daging anjing di Pasar Jaya Senen.

"Satu lapak yang kami investigasi mengaku bahwa mereka minimal menjual 4 ekor anjing dalam sehari. Mereka sudah beroperasi lebih dari 6 tahun," demikian keterangan yang disampaikan ADI melalui akun instagramnya, @animaldefendersindo, Jumat.

Secara keseluruhan, ADI menyebut ada tiga lapak di pasar tersebut yang menjual daging anjing. Dia juga meyakini ada lebih dari satu pasar yang menerapkan praktik serupa.

"Itu baru satu lapak, di pasar itu ada 3 lapak. Maka 1 pasar saja dalam 6 tahun menghabiskan 26.280 ekor anjing. Dan masih banyak titik penjualan lainnya di DKI," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya