Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membuka kembali layanan medis non-Covid-19 di tiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang saat ini menjadi RS rujukan corona.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, layanan medis non-Covid-19 di RS rujukan akan dibuka secara bertahap.
Baca Juga
"Untuk itu (peralihan ke pelayanan non Covid-19), kami berproses secara bertahap seiring perkembangan kondisi pandemi Covid-19," kata Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Senin (20/9/2021).
Advertisement
Widyastuti menyebutkan bahwa proses peralihan tersebut telah dimulai. kini tim sudah turun untuk melakukan penilaian ke RSUD yang sebelumnya fokus menangani pasien Covid-19.
"Tim sudah turun ke rumah sakit, dan secara bertahap kita mengembalikan beberapa rumah sakit untuk memulai layanan non-Covid-19," ucapnya seperti dikutip dari Antara.
Widyastui menyebutkan bahwa langkah tersebut diambil Pemprov DKI lantaran adanya beberapa tindakan elektif yang tertunda terhadap pasien non-Covid-19, akibat pelayanan di rumah sakit yang fokus pada penyembuhan Covid-19.
"Sehingga beberapa tindakan elektif yang kemarin sempat tertunda bisa kita mulai lagi untuk dilakukan di rumah sakit-rumah sakit," ucapnya.
Meski belum bisa menyebutkan jumlah dan RS mana saja yang akan membuka kembali layanan non Covid-19, Widyastuti manyatakan bahwa nantinya hal tersebut juga akan dilakukan pada rumah sakit koordinasi pemerintah pusat dan RS swasta di Jakarta.
"Tentu rumah sakit kami berkoordinasi dengan teman tingkat pusat dan juga asosiasi rumah sakit swasta yang ada di DKI," tuturnya.
Positivity Rate Jakarta 1,1 Persen
Kondisi Covid-19 di Jakarta berdasarkan data yang masuk pada 19 September 2021 mengalami perbaikan, di mana terdapat kasus baru sebanyak 91 orang yang menyebabkan total konfirmasi kasus positif sebanyak 856.252 kasus.
Sementara jumlah kasus aktif di Jakarta turun 321 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 2.558 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Dari jumlah kasus positif, total orang dinyatakan sembuh sebanyak 840.212 (naik 409) dengan tingkat kesembuhan 98,1 persen, dan total 13.482 orang (naik tiga) yang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Adapun positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 1,1 persen, artinya lebih rendah dari batas atas WHO yang menetapkan 5 persen untuk terkategori kawasan aman.
Advertisement