Luhut Soal PTM: Kita Lebih Takut Generasi Mendatang Tak Berpendidikan dan Bodoh

Luhut menyatakan bahwa permasalahan pada pelaksanaan PTM terbatas saat pandemi Covid-19 masih bisa dikendalikan.

oleh Ika Defianti diperbarui 27 Sep 2021, 19:05 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2021, 19:05 WIB
Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Jakarta
Suasana uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) perdana di SD Negeri 14 Pondok Labu, Jakarta, Senin (30/8/2021). Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas Tahap 1 di Provinsi DKI Jakarta digelar dengan kapasitas 50 persen pada setiap satuan pendidikan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, permasalahan terkait penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas saat pandemi Covid-19 masih dapat dikendalikan.

"Jadi sekali lagi khusus masalah pendidikan kami tidak melihat ada masalah-masalah yang tidak bisa dikendalikan," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin, (27/9/2021).

Luhut menyebut sistem yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KemendikbudRistek) cukup bagus meksipun masih terdapat sejumlah tantangan.

Namun, kata dia, permasalahan atau tantangan tersebut harus diselesaikan. Sebab setiap kebijakan yang diambil akan memiliki risikonya masing-masing.

"Bahwa ada tantangan di sana sini, yes. Tapi kita lebih takut dan ngeri lagi kalau generasi yang akan datang jadi tidak berpendidikan dan jadi bodoh," ucapnya.

Kata Menkes Soal Kasus Covid-19 di Sekolah

FOTO: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Tangerang
Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). Dinas Pendidikan Provinsi Banten uji coba PTM di SMA di Kota Tangerang secara terbatas dengan sistem bergiliran serta menerapkan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) mesti dilaksanakan. Mengenai temuan kasus positif Covid-19 di sekolah, hal tersebut perlu dilakukan manajemen yang tepat.

Berdasarkan hasil evaluasi pasca-PTM di DKI Jakarta, dilakukan pemeriksaan tes Covid-19 di 22 sekolah. Lalu, ada 8 sekolah tidak ada kasus Covid-19.

Sementara itu, di beberapa sekolah menunjukkan beberapa orang positif Covid-19 tapi dengan jumlah yang kecil seperti 1 atau 2 orang yang terpapar.

"Itu bukan klaster, definisi klaster itu kalau penyebarannya terjadi di sekolah," kata Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya