Muhammadiyah Minta Masyarakat Hentikan Polemik Soal G30S/PKI

Mu'ti minta agar peristiwa seputar itu tak perlu ditutupi lagi. Pasalnya ia menilai bahwa hal itu bukanlah sebuah aib.

oleh Yopi Makdori diperbarui 02 Okt 2021, 04:18 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2021, 04:18 WIB
Abdul Mu'ti
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. (Twitter Abdul Mu'ti)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti meminta masyarakat untuk menghentikan berbagai polemik seputar peristiwa upaya kudeta yang diduga dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965 atau lazim dikenal G30S/PKI. Menurut dia, hal itu begitu membosankan.

Mu'ti minta agar peristiwa seputar itu tak perlu ditutupi lagi. Pasalnya ia menilai bahwa hal itu bukanlah sebuah aib.

"Sudah setengah abad lebih persoalan G30 S/PKI masih saja menjadi polemik. Menjemukan. Melelahkan. Sudah waktunya polemik ini disudahi. Tidak perlu ada yang ditutupi. Hampir semua bangsa di dunia memiliki sejarah kelam. Bukan suatu aib," katanya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Jumat (1/10/2021).

Mu'ti menganggap bahwa sejarah berkaitan peristiwa GS0S/PKI itu memang pahit, namun mestinya hal itu bisa dijadikan obat untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa kedepannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perlu Kesadaran Kebangsaan

"Diperlukan kesadaran kebangsaan dan kebesaran jiwa untuk mengambil pelajaran dari kebenaran sejarah. Memang pahit. Tapi itulah obat yang menyembuhkan luka sejarah untuk persatuan dan masa depan bangsa," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya