Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan siap maju sebagai calon presiden dalam ajang Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan silaturahmi dengan para tokoh ulama di wilayah Brebes-Tegal, Jawa Tengah, Minggu, 17 Oktober 2021.
Baca Juga
Cak Imin mengatakan, maju sebagai Capres dalam ajang Pilpres 2024 sebagai tantangan. Kendati begitu, Wakil Ketua DPR RI ini mengaku tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil langkah.
Advertisement
"Ya saya rasa itu sebagai tantangan, saya siap. Tapi harus bersabar dulu karena Pilpres masih lama. Kita tunggu perkembangan nanti seperti apa terkait peta politiknya," ujar Cak Imin dalam keterangannya, Senin (18/10/2021).
Dia mengklaim, selama ini kader PKB di seluruh daerah mengharapkan dan mendukung agar dirinya maju sebagai Capres di tahun 2024. Karena itu, PKB akan terus menggalang kekuatan dengan partai politik lainnya untuk berkoalisi.
"Hingga saat ini, kepengurusan PKB di daerah-daerah masih solid. Dan jika nantinya maju maka untuk mencari figur Capres, PKB akan berkoordinasi dengan parpol lainnya untuk berkoalisi," kata Cak Imin.
Menerka Pasangan Cak Imin
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan mempertimbangkan menduetkan Ketum Muhaimin Iskandar dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan mayoritas kader memang menginginkan Cak Imin maju di Pilpres 2024. Meskipun belum ada keputusan resmi melalui Rakernas PKB atau persetujuan dari Cak Imin.
Yang jelas, Airlangga-Cak Imin melakukan jalan pagi bersama di Kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (25/9/2021) lalu. Pertemuan keduanya diakui sebagai bagian dari komunikasi politik jelang Pemilihan Presiden 2024.
"Ya pasti jadi pertimbangan," kata Syaiful, Jumat (1/10/2021).
Syaiful Huda mengakui ada komunikasi mengarah pada pembahasan terkait koalisi antara Golkar dan PKB. Tenggat waktu 3 tahun jelang Pilpres juga bakal dimanfaatkan kedua partai dan Airlangga-Cak Imin untuk meningkatkan elektabilitas.
"Masih ada waktu kok, running untuk sama-sama meningkatkan elektabilitas," ujar dia.
Advertisement