Hadir di Munas Ulama se-Indonesia, AMK Soroti Peredaran Minuman Beralkohol

Ditegaskannya, minuman beralkohol merupakan salah satu yang merusak jiwa, akal, dan keturunan. Dengan begitu, Islam secara tegas melarangnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2021, 13:31 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2021, 11:22 WIB
amk
Ketua Umum Angkatan Muda Ka'bah (AMK) Rendhika D Harsono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri Munas Alim Ulama se-Indonesia di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/10/2021). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Dipimpin langsung oleh ketua umumnya, Rendhika D Harsono, Angkatan Muda Ka'bah (AMK) menghadiri acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama se-Indonesia di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang, Jawa Tengah, 17-18 Oktober 2021. Acara ini diinisiasi Majelis Syariah DPP PPP.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PPP yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas Suharso Manoarfa, Wakil Ketua Umum PPP Zainut Tauhid Sa'adi, dan Sekjen PPP Muhammad Arwani Thomafi.

Hadir juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.

Dalam Munas kali ini, salah satu isu yang dibahas adalah persoalan pengaturan minuman keras (miras) atau mengandung alkohol meliputi pelarangan, pengendalian, dan pengawasan terhadap produksi, peredaran, dan konsumsi.

Ketua Umum AMK Rendhika D Harsono mengatakan, Islam mengajarkan untuk memelihara keselamatan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Segala sesuatu yang memberi manfaat bagi tercapainya tujuan tersebut diperintahkan, dianjurkan atau diizinkan untuk dilakukan.

"Sedang yang merugikan bagi tercapainya tujuan tersebut dilarang atau dianjurkan untuk dijauhi," kata Rendhika D Harsono dalam keterangan tertulis, Minggu (17/10/2021).

Ditegaskannya, minuman beralkohol merupakan salah satu yang merusak jiwa, akal, dan keturunan. Dengan begitu, Islam secara tegas melarangnya.

Kata Rendhika lagi, saat ini banyak persoalan yang berkaitan dengan keselamatan umat Islam, baik yang berkenaan dengan fiqih, muamalah, dan persoalan sosial kemasyarakatan lainnya.

Menariknya, Munas Alim Ulama se-Indonesia kali ini dihadiri empat tokoh yang digadang-gadang akan maju pada Pilpres 2024. Mereka diminta bertukar pikiran dengan para alim ulama.

Keempat tokoh tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Harapannya, para gubernur tersebut akan diberikan pandangan dari para ulama sebagai solusi untuk menyelesaikan berbagai masalah keumatan. Sekaligus solusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.

Lanjut Rendhika, sehari sebelum acara Munas Alim Ulama digelar, pengurus Pimpinan Nasional AMK bersama pengurus pengurus AMK Jawa Tengah bersilaturahim dengan pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, KH Fadlolan Musyaffa yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP.

Di kesempatan itu, AMK menyerahkan ratusan kitab suci Al Quran, paket sembako dan peralatan salat yang dapat dipergunakan para santri di pesantren yang berlokasi di Kedungpane Mijen, Kota Semarang tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pesan untuk AMK

Di hadapan KH Fadlolan Musyaffa, Rendhika memastikan AMK istiqomah bersama ulama dan santri dalam membangun Indonesia, dan konsisten berjuang mengusung Islam rahmatan lil alamin.

KH Fadlolan Musyaffa menyambut baik kedatangan kader-kader AMK.

"Saya ini juga kader AMK yang istiqomah di pesantren. AMK harus berjuang membesarkan PPP dan menjadikan sebagai rumahnya para santri calon-calon kiai moderat," tuturnya.

Ia pun mengucapkan keyakinannya, di bawah kepemimpinan Rendhika D Harsono, AMK memiliki kader-kader yang handal di berbagai bidang.

"Youth, moderate and change. Kader AMK dengan pemikiran yang modern dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman akan memberikan perubahan yang bagus untuk bangsa dan negara ini. Juga mampu menghidupkan organisasi, bukan menjadikan organisasi sebagai sandaran hidup," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya