Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Vaksinasi Covid-19 di Malam Hari demi Kejar Target

Widyastuti menyatakan saat ini pihaknya terus gencar melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19 saat malam hari.

oleh Ika Defianti diperbarui 27 Okt 2021, 13:08 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 13:08 WIB
Layanan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Cibubur Junction
Warga lansia divaksin di Cibubur Junction, Jakarta, Senin (22/03/2021). Lippo Malls menambah jumlah mal yang membuka layanan vaksinasi di Cibubur Junction, Jakarta Timur yang bekerja sama Dinkes Provinsi DKI Jakarta dan Puskesmas Ciracas. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan saat ini pihaknya terus gencar melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19 saat malam hari.

menurutnya, hal tersebut untuk mengejar target penerima vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota.

Diketahui, target vaksinasi Covid-19 di Jakarta yaitu 11,4 juta warga dan saat ini sebanyak 10,8 juta telah menerima vaksin dosis pertama. Lalu sebanyak 8,2 juta orang telah menerima vaksinasi keseluruhan.

"Teman-teman di kecamatan dan kelurahan meningkatkan layanan di jam-jam yang dianggap strategis yaitu layanan di malam hari," kata Widyastuti saat dikonfirmasi, Rabu (27/10/2021).

Dia menyatakan langkah tersebut untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang memiliki waktu luang atau senggang saat malam hari.

"Ada para warga yang memang longgar di sore sampai malam, jadi kita siapkan," jelas Widyastuti.

 

Kasus Aktif

Di sisi lain, Widyastuti menyampaikan kasus aktif per 26 Oktober 2021 sebanyak 927 kasus. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, angka terendah kasus aktif selama pandemi Covid-19 sebanyak 964 kasus.

Perlu diketahui, kasus aktif merupakan istilah yang digunakan bagi pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan.

"Kasus aktif menurun dan kini berada di bawah 1.000 kasus, tepatnya 927 kasus aktif, pada hari ini. Terakhir kali kasus aktif Jakarta di bawah 1.000 kasus yakni pada 5 April 2020 sebanyak 964 kasus aktif," jelas Widyastuti.

Dia mengatakan, penurunan kasus aktif didorong pelacakan kasus secara masif yang dilakukan di sekolah, perkantoran, asrama, panti asuhan, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.

Dari upaya pelacakan masif, ucap Widyastuti, terjadi penurunan dari semula 4,4 persen per 24 September 2021, turun menjadi 3 persen per 25 Oktober 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya